Berita Denpasar
20 Petugas PUPR Denpasar Diterjunkan Bersihkan Sampah di Sungai Bypass Ngurah Rai Sanur Bali
Dari data Dinas PUPR Kota Denpasar, dalam sehari ada 25,42 ton sampah yang diangkut dari 9 sungai yang mengalir di wilayah Kota Denpasar, Bali.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebanyak 20 personel Pasukan Sigap (Pasgap) Biru Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar dikerahkan untuk melakukan pembersihan sungai di depan kawasan Panorama Tour, Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Aksi ini sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyumbatan aliran air, khususnya menjelang musim hujan.
Pembersihan tersebut dilakukan pada Minggu 8 Juni 2025.
Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Denpasar, Gandhi Dananjaya Suarka pihaknya mengumpulkan sampah di satu titik tersebut mencapai satu unit truk pengangkut sampah.
Baca juga: 4 Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Denpasar Sudah Ditutup, Kini Sisa 5
Truk tersebut berkapasitas 4 meter kubik.
"Jenis sampah yang paling dominan berasal dari sampah plastik, seperti botol minuman, tas kresek, bungkus makanan, dan kemasan sachet," paparnya.
Selain itu, ditemukan pula sampah organik seperti sisa makanan, buah dan sayuran busuk, serta sisa-sisa bahan upacara.
“Volume sampah yang kami temukan menunjukkan bahwa perilaku membuang sampah sembarangan, khususnya ke sungai, masih terjadi. Hal ini berisiko besar menyumbat saluran air dan berpotensi menimbulkan banjir saat hujan lebat,” ujar Gandhi.
Ia menegaskan bahwa kegiatan pembersihan ini merupakan bagian dari agenda rutin sekaligus respons terhadap laporan masyarakat terkait kondisi sungai yang mulai dipenuhi limbah domestik.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai, serta mulai memilah sampah dari rumah tangga untuk menjaga ekosistem air tetap bersih dan berfungsi maksimal sebagai saluran drainase kota.
“Penanganan sungai tidak cukup hanya dengan pengerahan petugas. Diperlukan kesadaran kolektif dari masyarakat agar sungai tidak lagi menjadi tempat pembuangan akhir,” imbuh Gandhi.
Dari data Dinas PUPR Kota Denpasar, dalam sehari ada 25,42 ton sampah yang diangkut dari 9 sungai yang mengalir di wilayah Kota Denpasar, Bali.
Dari jumlah itu, setengahnya adalah sampah anorganik seperti botol, plastik, bahkan pembalut wanita dan pampers.
Gandhi mengatakan, ada 9 sungai yang melewati Kota Denpasar dan bermuara ke laut.
Sembilan sungai ini yakni Sungai Badung yang menuju Waduk Muara, Sungai Ayung menuju Pantai Padanggalak, Sungai Mati menuju Pantai Kuta.
Kemudian Sungai Loloan menuju Pantai Sanur, Sungai Ngenjung menuju Pantai Sidakarya, Sungai Punggawa menuju Pantai Suwung.
Lalu ada Sungai Rangda menuju Pantai Suwung, Sungai Pekaseh menuju Pantai Suwung dan Sungai Pemogan menuju Pantai Pemogan.
"Semua sungai itu ada trash track di hilir dan jaring sampah di tengah," katanya.
Dari 9 sungai yang melewati Kota Denpasar tersebut, sampah yang berasal dari hulu rata-rata 2 truk.
Dan masing-masing truk berkapasitas 4 meter kubik.
Sehingga total per sungai menghasilkan sampah 8 meter kubik per hari.
"Untuk 9 sungai totalnya adalah 72 meter kubik. Apabila dikonversi ke ton menjadi 25,42 ton. Itu yang dibersihkan oleh pasukan biru dari PUPR Denpasar," kata Gandhi.
Sehingga total sampah sungai yang tertampung di Trashtrack Sungai Kota Denpasar per hari 25,42 ton.
Gandhi Dananjaya menambahkan, sampah yang mendominasi adalah 50 persen adalah sampah organik seperti daun dan sisa makanan.
Kemudian 40 persen adalah sampah anorganik seperti botol plastik, kresek, kaleng dan sejenisnya.
Serta 10 persen adalah residu seperti pampers, pembalut wanita, sachet dan sejenisnya. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.