Berita Badung

Residu Masih di Kirim ke TPA, Badung Belum Dapat Formula Pasti Terkait Pengolahan Sampah

Residu Masih di Kirim ke TPA, Badung Belum Dapat Formula Pasti Terkait Pengolahan Sampah

ISTIMEWA
TINJAU TPS - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa (tengah) saat meninjau TPS di wilayah Pecatu Badung Selatan beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Meski Kabupaten Badung memiliki tempat pengolahan sampah, namun masih banyak sampah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kondisi itu sangat memprihatinkan, mengingat saat ini Badung belum 100 persen mandiri menangani masalah sampah.

Tidak hanya itu pengolahan sampah di Badung seperti yang dilakukan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di tingkat desa juga masih menyisakan residu. Akhirnya residu tersebut juga dibuang ke TPA.

Baca juga: HUKUM RIMBA Berlaku di Rutan Polresta Denpasar? 1 Orang Tewas Dikeroyok Tahanan Lain

Pemerintah setempat di bawah kepemimpinann Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa harus memutar otak mencari solusi mengatasi permasalahan tersebut. Apalagi, pemerintah pusat akan menutup semua TPA yang ada di Indonesia, termasuk Bali.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saat ditemui belum lama ini menyebutkan jika sampai saat ini Badung masih memaksimalkan pengolahan sampah. Hanya saja pihaknya tidak menampik, jika ada sampah yang masih di buang ke TPA.

Baca juga: POLEMIK Petruk Batal Tampil di PKB Meluas , Istri Koster Disebut Turut Andil, Ini Klarifikasinya

"Kami di Badung ini semua cara akan dilakukan untuk mengurai sampah, tetapi hingga saat ini kita belum mendapatkan formula yang pas terutama terkait pengelolaan sampah berbasis sumber tanpa residu. Sebab, kalau masi residu kan akan tetap kembali ke TPA suwung," ungkap Adi Arnawa.


Menurutnya, banyak skema penanganan sampah yang telah dicoba, namun belum optimal mengatasi masalah sampah. Bahkan, pemerintah pusat kini berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan kabupaten untuk memecahkan masalah sampah.


"Sudah banyak skema dari 5 tahun yang lalu, akumulasi sekarang ini apa yang menjadi skema ternyata banyak yang belum optimal. Karena itu, sekarang baik pemerintah pusat dan daerah, kabupaten sama-sama bahu membahu untuk menangani sampah dengan berbagai strategi," jelasnya.


Diakui, pemerintah provinsi melalui Gubernur Bali juga mengeluarkan regulasi terkait penanganan sampah berbasih sumber. Bahkan untuk di Badung sudah di follow up di masing-masing desa dengan TPS3R.


Kendati demikian, mantan Sekda Badung ini mengakui upaya yang dilakukan masih juga menjadi persoalan, dimana pengelolaan sampah TPS3R masih menyisakan residu yang konsekuensinya dibawa ke TPA suwung.


"Seperti kita ketahui bersama tidak ada lagi TPA nanti. Nah sekarang ini kami di Badung sudah mendorong TPS3R ini menerapkan teknologi baru. Kemarin saya mendapat informasi ada lagi skema baru menggunakan teknologi dari Singapura bisa membantu pengeloan sampah," ujarnya.


Adi Arnawa bersama Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta akan mengupayakan segala cara untuk mengurai sampah. "Saya tetap punya komitmen jika ada yang bisa membuktikan bisa mengatasi sampah residu di Badung akan kita lakukan," tegasnya.


Seperti diketahui, terdapat 306 TPA di Indonesia yang akan dihentikan operasinya secara bertahap, terutama di 17 destinasi wisata unggulan. Salah satunya, Kuta dan sekitarnya menjadi prioritas karena merupakan destinasi wisata internasional, di mana target penutupan TPA Suwung ditetapkan pada tahun 2026. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved