Berita Bali
Drama Gong Lawas Bali Tampil di PKB 2025 Pakai Dana Pribadi, Petruk Cs Kukuh Tak Mau Ikut
Drama Gong Lawas asal Bali Tampil di PKB 2025 Pakai Dana Pribadi, Petruk Cs Kukuh Tak Mau Ikut
TRIBUN-BALI.COM - Meski sempat menuai polemik terkait absennya tokoh legendaris I Petruk Cs, Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas memastikan tetap tampil di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025, tepatnya pada 2 Juli 2025 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, dengan lakon “Sanan Tuak”.
Paguyuban tampil atas inisiatif sendiri dan menggunakan dana pribadi, setelah sebelumnya tidak dijadwalkan oleh panitia.
Ketua Paguyuban, Anak Agung Gede Oka Aryana, menegaskan pementasan ini murni bertujuan menjaga warisan budaya dan tidak mengandung muatan politik.
Meski tanpa kehadiran Nyoman Subrata (Petruk), serta dua tokoh parekan Perak (Sang Ketut Arka) dan Blauk (Sang Made Juni Putra), sebanyak 23 pemain dan 28 penabuh tetap siap tampil dengan semangat guyub.
Latihan intensif pun telah dilakukan di Sekretariat Puri Gandapura, Denpasar.
Paguyuban juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajak Petruk Cs untuk bergabung, sesuai arahan Gubernur Bali.
Namun, mereka memilih mundur karena alasan pribadi. Isu yang menyebut ketidakhadiran Petruk karena tekanan politik dibantah tegas.
Baca juga: VIDEO Pelawak Senior Drama Gong Bali, Petruk Angkat Bicara Soal Tak Dilibatkan di PKB 2025
“Kami tetap menghormati keputusan beliau dan hubungan tetap harmonis,” kata Agung Aryana.
Petruk Legowo dan Pilih Rehat
Saat ditemui di kediamannya di Banjar Kawan, Bangli, Petruk menyatakan legowo tidak tampil di PKB 2025.
Meski sempat viral, ia menyebut tidak tahu penyebabnya.
Salah satu dugaan adalah karena penggunaan kata “bangsat” yang menjadi ciri khasnya selama hampir 50 tahun pentas, namun kini dianggap tidak sesuai dengan aturan kurasi PKB.
Petruk mengenang asal muasal kata itu saat bekerja di RSJ Bangli pada tahun 1970-an, ketika seorang pasien memanggilnya dengan kata tersebut dalam logat Buleleng.
Sejak itu, kata itu menjadi trademark-nya yang selalu ditunggu penonton.
“Kalau saya lama tidak bilang itu, penonton marah,” katanya sambil tertawa.
Kini di usia 77 tahun, Petruk mengaku mengurangi aktivitas pentas, hanya tampil dua kali seminggu, dan tak lagi menerima panggilan ke luar daerah demi menjaga kesehatan.
“Kalau dituruti semua, bisa mati di jalan,” ujarnya santai.
(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.