Berita Buleleng

Geruduk Kantor Bupati Buleleng, Masyarakat Protes Suara Bising PLTGU Pemaron 

Masyarakat yang bermukim di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Pemaron, Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng mendatangi Kantor Bupati

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
ORASI - Masyarakat Pemaron saat melakukan protes operasional PLTGU Pemaron di Kantor Bupati Buleleng. Senin (16/6/2025) 

Suara bising mesin diesel yang dikeluhkan masyarkat bahkan belum aktif secara keseluruhan.

Sebab sesuai informasi, total ada 140 unit mesin diesel yang akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik

"Menurut ceritanya ada 140 mesin diesel yang per satu unitnya sebesar kontainer. Kita mendengarkan mesin diesel di sawah saja sudah bising. Apalagi ini 140 mesin akan dipasang. Belum dipasang 140 saja kami sudah bongol, pernapasan juga sudah ngos-ngosan," ucapnya. 

Dampak suara bising tentu harus sesuai persetujuan dari masyarakat sekitar.

Mengenai hal ini, Mariono mengatakan sebelumnya pihak pembangkit listrik memang sempat mengadakan pertemuan.

Hanya saja tidak pernah ada persetujuan dari masyarakat. 

"Memang sempat bertemu, tapi bentuknya  bukan koordinasi, melainkan lebih ke pemaksaan. Karena pada waktu pertemuan tidak ada satupun warga yang setuju. Tapi dipaksakan untuk beroperasi," katanya. 

Mariono menambahkan, ini merupakan kedatangan keduanya ke kantor Bupati Buleleng untuk menyampaikan keluhan.

Sebelumnya ia sempat menyampaikan keluhan ke perbekel, namun tidak ada tindak lanjut. 

"Intinya kami ingin solusi. Kalau memang bisa diberhentikan, ya berhentikan. Tapi kalau tidak bisa dihentikan, bebaskan lahan kita agar kita tidak menderita secara batin," imbuhnya. 

Informasi yang dihimpun, suara bising ini tidak hanya mengganggu masyarakat Desa Pemaron, namun juga empat desa lainnya.

Di antaranya Desa Baktiseraga, Panji Anom, Panji, dan Tukad mungga. 

Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna mengatakan pihaknya akan mendalami lagi keluhan yang disampaikan masyarakat Pemaron.

Pihaknya telah memerintahkan Satpol PP dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng untuk mencari informasi lebih detail pada manajemen sekitar. 

"Kita dalami lagi. Karena ada perubahan sistem dari pembangkit listrik tenaga gas uap menjadi tenaga diesel. Tentu kita cari informasi seperti apa kok bisa terjadi perubahan," ucapnya. (*)

 

Berita lainnya di Pemkab Buleleng

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved