BANDARA Bali Utara Segera Terwujud? Cak Imin Sebut Bali Siap Maju, Datangi Gianyar & Karangasem 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR  - Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, atau karib disapa Cak Imin, mendatangi Puri Agung Blahbatuh, Gianyar, Bali, Kamis 26 Juni 2025.

Dalam kedatangannya itu, Cak Imin menerima tanda kehormatan sebagai keluarga Puri Agung Blahbatuh. Selain itu, kedatangan Cak Imin yang disambut 13 para panglingsir dari 17 puri se-Bali dan tokoh masyarakat Buleleng.

Untuk memastikan bahwa Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) akan segera terwujud. Menurut Cak Imin, oleh Presiden Prabowo Subianto, keberadaan BIBU tersebut sangat penting untuk menjadikan Bali sebagai daerah maju, yang dirancang untuk mengalahkan negara tetangga.

Baca juga: LONGSOR Kepung Bali Pasca Hujan Deras Tanpa Henti di Klungkung&Tabanan, Tugu Batas Kota Pupuan Roboh

Baca juga: KASUS Penembakan WNA Australia di Munggu, Polisi Temukan Senpi di Tabanan? Motif Belum Terungkap!

"Bali ini sudah memenuhi syarat untuk menjadi tempat yang paling maju. Karena ada kebudayaan, dan keindahan alamnya. Tapi kadang pemerintah pusat itu lupa, bahwa syarat (menjadikan Bali daerah maju) ini sudah ada.

Makanya saya langsung ngomong pada presiden, dan presiden sudah OK, agar BIBU ini segera terwujud. Namun kita akan terus mendorong agar percepatan pembangunan dilakukan. Dan pak presiden juga menekankan kita tak boleh kalah dengan negara tetangga," sebutnya.

"Satu-satunya daerah yang memenuhi syarat dalam mengalahkan negara tetangga adalah Bali. Ini lah sebagai cambuk pada kita untuk mendorong agar BIBU ini bisa cepat terwujud," ujar Cak Imin.

Pejabat asal Jawa Timur itu menegaskan, bahwa sebagai daerah maju, maka Bali harus memiliki akses yang baik antar kabupaten/kota di Bali, dan akses antar pulang dan negara.

Karena itu, menurut dia, Bali tidak cukup hanya memiliki satu bandara. "Dalam negara yang maju, akses itu harus terpenuhi. Karena itu, harus ada dua bandara di Bali," tandasnya. 

Direktur PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo mengatakan bahwa anggaran yang akan digunakan dalam membangun BIBU tersebut bersumber dari investor China, dengan nilai mencapai Rp 50 triliun.

Irwan mengatakan, dalam penlok yang diserahkan ke Menteri Perhubungan, dirinya tidak hanya membuat bandara, tetapi juga jalan tol dari Denpasar menuju Buleleng dengan melewati kawasan Gianyar, Bangli dan Tabanan. 

"Draf penlok sudah ada di Menteri Perhubungan tinggal diturunkan. Kami berharap pada Pak Menko agar menelepon Menteri Perhubungan agar segera turun. Kami sudah bersurat pada Pak Presiden untuk segera dilakukan groundbreaking," ujar Irwan.

Pada acara tersebut, PT BIBU menggelar penandatanganan MoU dengan Asosiasi Pengusaha Mikro Menengah Nusantara (APIMSA) dan Pagoda Hotel LTD dan Resort Grup.

"Hari ini kami tandatangan dengan APIMSA dan jaringan hotel internasional. Ini menunjukkan, kita belum apa-apanya sudah membuka peluang kerja. Karena itu, kami mohon support dari Menko PM," ujarnya. (weg)

Cak Imin Dorong Peran Akademisi Penanggulangan Kemiskinan di Karangasem

Masalah kemiskinan menjadi perhatian Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dalam lawatannya ke Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Kamis (26/6/2025).

Dirinya mendorong keterlibatan perguruan tinggi, dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Karangasem. Menurut Cak Imin, dunia kampus memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Ia menilai kegiatan seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), serta hasil riset ilmiah dapat menjadi instrumen strategis untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan.Termasuk para akademisi yang diharapkan memiliki peran besar, dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Pengabdian kampus kepada masyarakat bukan sekadar simbolik. Namun perguruan tinggi menjadi bagian penting dari gerakan sistematis menghapus kemiskinan.

"Sangat perlu kami libatkan sebagai bagian integral dari mengatasi kemiskinan,” kata Cak Imin, Kamis (26/6/2025). Dua universitas ternama di Bali, yakni Universitas Udayana (Unud) dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) disebut secara khusus akan dilibatkan dalam program-program pemberdayaan masyarakat.

Melalui KKN dan aktivitas akademik lainnya, kedua kampus ini diharapkan bisa menjadi motor perubahan di tingkat desa. 

Lebih jauh, Cak Imin menegaskan bahwa komitmen pemerintah tidak hanya berhenti di Bali. Seluruh desa dengan tingkat kemiskinan tertinggi atau masuk dalam kategori desil satu, baik di Bali maupun di seluruh Indonesia, akan menjadi prioritas dalam agenda pengentasan kemiskinan nasional.

“Tak boleh ada lagi warga Indonesia yang tertinggal. Semua desa miskin akan kami beri perhatian khusus, karena ini adalah pekerjaan bersama,” ungkapnya. (mit)