Berita Bali
Jelang Musda, Hanura Bali Memanas Kadek Arimbawa Digoyang Mosi Tidak Percaya
Wayan Buda Parwata, Selasa 1 Juli 2025 menegaskan, penurunan kursi ini adalah bukti gagalnya kepemimpinan Ketua DPD Bali.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Dukungan mosi tidak percaya juga disampaikan Sekretaris DPC Hanura Karangasem, I Nyoman Ginantra Artana.
Ia menyoroti kekosongan kepengurusan DPC Hanura Karangasem setelah Ketua dan Bendahara DPC Karangasem mundur, yang dinilainya tidak mendapat respons ataupun tindak lanjut dari Ketua DPD Hanura Bali.
“Kami sudah melaporkan kondisi tersebut kepada DPD. Tapi sampai sekarang tidak ada respon apa pun. Akibatnya Hanura Karangasem mengalami kekosongan pimpinan. Ini menjadi bagian dari mosi tidak percaya kami kepada kepengurusan Hanura Bali di bawah Pak Kadek Arimbawa,” tegas Ginantra.
Ketua Srikandi Hanura Bali, Wilis Rumsini, ikut menyuarakan ketidakpuasan. Ia menilai untuk membangkitkan kembali Hanura di Bali, sudah saatnya ada pembaruan kepemimpinan.
“Bagi saya ini bukan soal suka atau tidak suka pada individu. Ini soal masa depan partai. Kalau mau Hanura bangkit, harus berani melakukan perombakan,” tegas Wilis.
Wilis mengaku kecewa melihat kondisi internal yang terpecah, komunikasi yang tidak cair, serta minimnya agenda konsolidasi.
“Saya mendengar banyak keluhan. Makanya saya juga mendukung langkah teman-teman yang menginginkan evaluasi total. Kalau perlu ya ganti kepemimpinan,” imbuhnya.
Para pengurus DPC dan fraksi menilai Kadek Arimbawa tidak menepati janji yang pernah diucapkan ketika terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Hanura Bali.
Saat itu, ia berjanji akan mundur jika gagal mendongkrak suara Hanura di Bali.
“Itu ucapan yang semua orang dengar. Sekarang malah diam saja, padahal kursi jeblok. Ini yang membuat kami hilang kepercayaan,” kata WB Parwata.
Para pengurus DPC juga menilai menjelang Musda 2025 tidak ada inisiatif atau langkah konkret dari Ketua DPD untuk mempersiapkan agenda regenerasi.
“Musda sudah dekat. Tapi DPD seperti tidak peduli menyiapkan mekanisme yang baik. Padahal ini momentum menyelamatkan partai,” ujar Gede Wisnaya Wisna.
DPP Partai Hanura sendiri sejatinya sudah mendengar gejolak yang terjadi di Bali. Setelah dinamika semakin meletup pada Maret lalu, Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta mengutus Waketum Bidang OKK DPP Partai Hanura Akhmad Muqowam dan Korwil VIII (Bali, NTB & NTT) Brigjen TNI (Pur) Manofarianto, turun ke Bali pada 11 Juni lalu.
Sebelumnya Ketua DPD Partai Hanura Bali I Kadek Arimbawa menegaskan dirinya masih memimpin hingga saat ini.
Ia mengaku mendengar aspirasi tersebut namun menegaskan pergantian ketua harus melalui mekanisme Musda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.