Kapal Tenggelam di Selat Bali
Pencarian Hari Ke-tiga Pasca KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Basarnas: Belum Membuahkan Hasil
Berbagai alat utama (Alut) telah dikerahkan untuk melakukan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada Rabu (2/7/2025).
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Berbagai alat utama (Alut) telah dikerahkan untuk melakukan pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada Rabu (2/7/2025). Namun hingga Sabtu (5/7/2025), upaya pencarian korban yang hilang belum membuahkan hasil.
Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya mengungkapkan pihaknya memanfaatkan berbagai Alut untuk membantu proses pencarian penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.
Meliputi RIB 01 Jembrana, RIB 04 Buleleng, KN 49 KPLP Gilimanuk, dan KP Tanjung Rening Polairud Jembrana. Kapal-kapal itu menyisir di sekitar perairan Pantai Pebuahan, lokasi sejumlah korban ditemukan sebelumnya.
Bahkan untuk memaksimalkan pencarian, Basarnas juga mengerahkan kapal dengan teknologi sonar guna menyisir keberadaan kapal di dasar laut.
Baca juga: Tiga Hari PP Denpasar-Gilimanuk, Ari Berharap Kakaknya Segera Ditemukan: Kakak Saya Ketemu Dulu
Kapal ini bernama Manik Emas, milik Distrik Navigasi (Disnav) Benoa, yang dilengkapi sonar Multi Beam Echosounder 240.
"Kapal ini telah mendeteksi pada koordinat terjadinya kapal tenggelam. Dari rencana sepuluh jalur penyisiran sonar, hingga sore ini baru empat jalur yang berhasil dilalui," ucapnya pada konferensi pers di Posko Kemanusiaan Bantuan Korban Kapal Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Kantor ASDP Gilimanuk, Sabtu (5/7/2025).
Tak hanya mengerahkan berbagai Alut air, jumlah personel yang melakukan penyisiran pun ditambah. Di sisi lain, pencarian melalui armada udara juga tetap dilanjutkan.
Untuk diketahui, areal pencarian pada Sabtu (5/7/2025) kembali diperluas. Untuk Alut unsur udara, pencarian menyasar sisi timur.
Baca juga: Update Terbaru Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Hari Keempat, Turunkan 22 Penyelam
Perluasan mencapai 269,38 nautical mile persegi. Sedangkan untuk jalur laut perluasan pencarian mencapai 141,40 nautical mile persegi.
Sidakarya mengatakan kondisi cuaca pada pencarian hari ini relatif baik dengan angin berkisar 7 knot.
Arus laut dari selatan mengarah ke utara. Walau demikian upaya pencarian tim SAR gabungan saat itu lagi-lagi belum membuahkan hasil.
"Hingga Sabtu sore, pencarian belum membuahkan hasil. Demikian pula dengan Posko utama di Ketapang, juga belum membuahkan hasil," imbuhnya.
Baca juga: Update Terbaru Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Hari Keempat, Turunkan 22 Penyelam
Kendati demikian upaya pencarian akan terus dilakukan. Sesuai dengan prosedur operasi SAR yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014, pencarian akan dilakukan selama tujuh hari.
"Kalau sesuai dengan Undang-Undang No 29 tahun 2014, untuk pencarian tujuh hari. Namun kami terus berupaya maksimal, mudah-mudahan sebelum tujuh hari bisa ditemukan. Sehingga operasi bisa langsung kami tutup," tandas dia.
Untuk diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 53 penumpang dan 12 kru kapal dalam perjalanan melintasi Selat Bali. Namun kapal tersebut mengalami insiden tenggelam.
Tim SAR Gabungan Bali segera melakukan upaya penyelamatan. Total 36 penumpang berhasil ditemukan. 30 diantaranya selamat, 6 orang meninggal dunia, sedangkan 29 orang masih dalam status pencarian. (mer)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.