Kapal Tenggelam di Selat Bali
Tiga Hari PP Denpasar-Gilimanuk, Ari Berharap Kakaknya Segera Ditemukan: Kakak Saya Ketemu Dulu
Barang bawaan milik korban insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya saat ini dikumpulkan di Posko Kemanusiaan di Kantor ASDP Gillimanuk
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Barang bawaan milik korban insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya saat ini dikumpulkan di Posko Kemanusiaan yang berlokasi di Kantor ASDP Gilimanuk.
Barang tersebut selanjutnya diperiksa, kemudian dipilah berdasarkan tanggal ditemukan.
Seluruh barang tersebut ditemukan di perairan dan pesisir Pantai Pebuahan pada tanggal 3 dan 4 Juli 2025. Pada saat itu nampak keluarga korban yang mencari barang milik kerabatnya.
Mereka menunjukkan gambar tas terakhir yang dikenakan. Kemudian setelah ditemukan, isi tas dibuka yang berisi selendang hijau, pakaian, deodoran, parfum, buku tabungan. Terdapat pula buku nikah hingga kartu keluarga.
Baca juga: Jadwal PKB 2025 Hari Ini Minggu 6 Juli 2025: Tari Kebyar Gaya Peliatan hingga Gong Kebyar Wanita
Diketahui, korban bernama Ahmad Rifai. Ia merupakan seorang sopir travel Banyuwangi - Bali.
Ahmad Rifai juga menjadi salah satu dari 29 korban KMP Tunu Pratama Jaya yang keberadaannya kini belum diketahui.
Adik kandung Ahmad Rifai bernama Ari Susanto membenarkan jika barang-barang itu milik kakaknya. Terbukti dari jenis tas, hingga identitas yang tertera pada buku tabungan, buku nikah, KK.
Ari mengatakan, pada Rabu (2/7/2025) siang, Ahmad sempat menghubunginya melalui sambungan telepon. Ia mengatakan jika malam itu akan mengantar penumpang dari Banyuwangi ke Bali.
"Biasanya saat akan ke Bali dia selalu memberi kabar. Sebab saat di Bali, dia selalu singgah ke kost saya di Denpasar," ucap pria 26 tahun ini.
Baca juga: Update Terbaru Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Hari Keempat, Turunkan 22 Penyelam
Namun pada Kamis (3/7/2025), Ari mengetahui terjadi insiden kapal KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam. Ia segera menghubungi ponsel Ahmad, namun tidak ada jawaban.
Ari kemudian berusaha mencari informasi data penumpang kapal KMP Tunu Pratama Jaya. Pada data manifest, ia mendapati nama kakaknya, tapi tidak lengkap.
"Saya sempat cek data manifest ada nama kakak saya, cuma tidak lengkap. Hanya tertulis Ahmad saja. Tapi nomor kendaraannya benar, bahwa itu kendaraan yang dibawa kakak," sebutnya.
Ari akhirnya memutuskan untuk menuju pantai Pebuahan pada hari itu juga. Termasuk mencari informasi ke Posko Kemanusiaan Bantuan Korban Kapal Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Kantor ASDP Gilimanuk.
"Tiga hari saya pergi-pulang ke sini, untuk memastikan kabar keberadaan kakak saya. Tapi belum ada hasil, kakak sampai hari ini belum ketemu," lirihnya.
Mobil travel yang dibawa Ahmad Rifai memuat enam penumpang. Namun mengenai kabar para penumpang itu, Ari juga tidak tahu.
Lebih lanjut dikatakan, Ahmad bersama keluarganya tinggal di Banyuwangi. Pria 34 tahun itu merupakan ayah dari tiga orang anak.
"Saya harap kakak segera ditemukan. Bagaimanapun kondisinya, yang penting dan nomor satu kakak saya ketemu dulu. Harapan saya begitu," tandasnya. (mer)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.