Kapal Tenggelam di Selat Bali
Pencarian Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, 22 Penyelam Diturunkan
Pencarian Sabtu 5 Juli 2025, diperkuat oleh kedatangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Koarmada II Surabaya.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Memasuki hari keempat pasca tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi, upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban yang belum ditemukan terus ditingkatkan.
Pemerintah mengerahkan kekuatan penuh dari unsur laut, udara, dan darat, serta mengoptimalkan seluruh teknologi yang tersedia.
Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, menyampaikan bahwa sejak hari pertama kejadian telah menginstruksikan seluruh jajaran Kementerian Perhubungan untuk bergerak cepat dan bersinergi dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT serta seluruh instansi terkait.
“Sejak hari pertama, saya telah meminta seluruh jajaran Kementerian Perhubungan untuk bekerja cepat, tanggap, dan kolaboratif dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT serta seluruh instansi terkait. Semua sumber daya kami kerahkan baik dari laut, udara, maupun darat untuk mempercepat pencarian dan penyelamatan korban,” ujar Menhub Dudy di Jakarta, Sabtu 5 Juli 2025.
Baca juga: Pencarian Hari Ke-tiga Pasca KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Basarnas: Belum Membuahkan Hasil
Berdasarkan laporan Basarnas, pencarian Sabtu 5 Juli 2025, diperkuat oleh kedatangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Koarmada II Surabaya.
Termasuk di antaranya adalah KRI Fanildo 732, yang memiliki kemampuan deteksi bawah air hingga kedalaman 400 meter dan dilengkapi teknologi sonar canggih.
Turut dikerahkan pula tim penyelam, helikopter, tim Kopaska, serta para ahli dari Pushidrosal.
Menhub Dudy menambahkan, bahwa sebanyak 22 penyelam diturunkan dalam misi.
Seluruh penyelam telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan kesiapan fisik secara menyeluruh.
“Hari ini (Sabtu 5 Juli 2025), jajaran Kemenhub turut meninjau langsung lokasi pencarian menggunakan Kapal Patroli KPLP KN Grantin. Kami ingin memastikan seluruh personel dalam kondisi optimal sebelum diterjunkan ke lapangan,” jelas Menhub Dudy.
Ia juga menegaskan bahwa perhatian terhadap para penyintas menjadi prioritas.
“Saya menginstruksikan agar para penyintas mendapatkan penanganan terbaik, baik secara medis maupun psikologis. Kita tidak akan berhenti sampai seluruh korban ditemukan. Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan yang tidak boleh berhenti di tengah jalan,” tegasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa cuaca di lokasi pencarian diprakirakan berawan tebal dengan potensi hujan ringan.
Gelombang laut berkisar 0,5 hingga 2 meter, dengan kecepatan angin 4–20 knot.
Fokus pencarian hari ini diarahkan ke sektor selatan dari titik tenggelamnya kapal, dengan operasi terkoordinasi dari udara, laut, dan darat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.