Berita Badung

Penobatan Raja Mengwi XIII Digelar di Pura Taman Ayun Bali, AA Gede Agung Jalani Bhiseka Ida Cokorda

Dalam pertemuan keluarga besar puri itu semua peserta sepakat meminta agar Gde Agung “Mebhiseka Ratu Ida Cokorda”.

Tribun Bali/I Komang Agus
Anak Agung Gde Agung saat ditemui di Puri Mengwi pada Sabtu 5 Juli 2025. Anak Agung Gede Agung Akan Jalani Bhiseka Ida Cokorda di Puri Mengwi Bali, Begini Harapannya 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Anak Agung Gde Agung akan menjalani tradisi upacara Bhiseka Cokorda atau upacara penobatan Raja Mengwi XIII pada hari ini, Senin 7 Juli 2025. 

Upacara suci dan sakral yang melibatkan 11 sulinggih ini digelar di Pura Taman Ayun, Mengwi, Kabupaten Badung.

Upacara ini menjadi penantian panjang Puri Ageng Mengwi. Banyak juga yang menginginkan Bupati Badung dua periode ini untuk melakukan Bhiseka Ratu Ida Cokorda seperti bagawanta dan semua asta puri. 

Sehingga Gde Agung mempertimbangkan pentingnya meneruskan tradisi (dresta) puri.

Baca juga: VIDEO Walau Dicoret Dari PSN, Penglingsir Puri Singaraja Yakin Bandara Bali Utara Pasti Dibangun

Menurutnya, langkah mabhiseka Ratu Ida Cokorda untuk menjaga eksistensi Puri Ageng Mengwi, sekaligus peningkatan kualitas keimanan diri. 

Sehingga kini, dalam usianya 76 tahun, putra tunggal Ida Cokorda Mengwi XII dengan Ida Cokorda Istri, Putri Raja Karangasem merasa telah menunaikan pengabdian melalui berbagai jalur, yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Notaris, Bupati Badung periode 2005-2010 dan 2010-2015 serta Anggota DPD RI periode 2019-2024.

Meski pengabdian lewat jalur pemerintahan dan politik berakhir, namun kewajiban Gde Agung kepada masyarakat, adat, agama dan budaya tidak akan pernah berakhir, bahkan semakin meningkat. 

Lebih-lebih sebagai orang yang dituakan, sejatinya Gde Agung telah menjalani ritual “Pawintenan Agung” di awal bulan Agustus 2005 sebelum dilantik sebagai Bupati Badung.

Pawintenan Agung merupakan upacara penyucian diri untuk membersihkan segala noda dan dosa serta pengukuhan seseorang sebagai pemimpin dalam bidang agama, adat, dan budaya. 

Setelah mengikuti ritual Pawintenan Agung, maka seseorang secara resmi memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam bidang agama, adat dan budaya.

Manggala Ageng Prawartaka (Ketua Umum) Kepanitiaan Abhiseka Ida Cokorda, I Wayan Subawa menceritakan jika proses Abhiseka berawal dari Paruman Asta Puri pertemuan keluarga besar puri yang terdiri dari Puri Gede, Puri Selat, Puri Banyuning Bongkasa, Puri Mayun, Puri Anyar, Puri Kamasan, Puri Muncan Kapal, dan Puri Kapal Kaleran di Puri Saren Kauh Kamasan, Sibang, Badung

Penglingsir Puri Kamasan, I Gusti Agung Gde Dirga mengusulkan agar Anak Agung Gde Agung sebagai Penglingsir Puri Ageng Mengwi segera “Mebhiseka Ratu Ida Cokorda”. 

“Saat itu, Ida hanya membalas dengan ucapan terima kasih dan memilih lebih fokus dalam merenovasi Pura Luhur Seseh,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, permintaan tersebut muncul kembali pada Parum Semeton Puri pada Minggu, 13 Agustus 2023. 

Dalam pertemuan keluarga besar puri itu semua peserta sepakat meminta agar Gde Agung “Mebhiseka Ratu Ida Cokorda”.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved