Seputar Bali

MACET PARAH, Jalan Jebol di Tabanan Bikin Macet Jalur Utama Bedugul, Wisatawan Cari Jalan Alternatif

Jebolnya jalan utama di Desa Bajera, Selemadeg, Tabanan memaksa pengalihan lalu lintas sehingga membuat jalan utama menuju Bedugul mengalami kemacetan

Instagram @jogzz
JALAN JEBOL - Sebuah jalan utama di Tabanan amblas usai diterjang hujan deras sehingga membuat kemacetan parah di jalur utama menuju Bedugul. MACET PARAH, Jalan Jebol di Tabanan Bikin Macet Jalur Utama Bedugul, Wisatawan Cari Jalan Alternatif 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jebolnya jalan utama di Desa Bajera, Selemadeg, Tabanan memaksa pengalihan lalu lintas sehingga membuat jalan utama menuju Bedugul mengalami kemacetan parah.

Terpantau sampai hari ini, kerusakan jalan di depan Pasar Bajera, Tabanan masih terus dilakukan dan dipercepat.

Jebolnya jalan di Tabanan ini diprediksi akibat hujan deras dengan intensitas cukup tinggi.

Sehingga mengakibatkan kerusakan pada gorong-gorong dan badan jalan.

Baca juga: Kenalkan Selera Baru, Hiromi Restaurant Tawarkan Varian Sushi Platter yang Menggugah Selera

Saat ini BBPJN Jatim - Bali melalui PPK 1.3 Prov.Bali tengah melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk upaya pengamanan dengan melakukan pengalihan sementara arus lalu lintas, pemasangan rambu, pagar pengaman, serta alat keselamatan dan menyiagakan personil di lokasi kerusakan badan jalan. 

PPK 1.3 Prov. Bali mengupayakan penanganan darurat dengan menyiagakan alat berat, serta menyiapkan steel sheet pile dan bahan saluran box culvert yang didatangkan secara bertahap.

Pengalihan sementara jalur utama ini diprediksi akan memaksa jalur Gilimanuk - Singaraja-Denpasar, Gilimanuk-Singaraja-Karangasem akan dipadati oleh truk-truk dan bus-bus besar.

Jadi sangat diharapkan bagi para pelancong dan wisatawan untuk mencari jalan alternatif lain agar tidak terjebak kemacetan terlalu lama.

Baca juga: TERIAKAN Minta Tolong Dikira Suara Hantu, Lukman Temukan Korban Hidup & Mati KMP Tunu Pratama Jaya!

Baca juga: Bupati Klungkung Salurkan Bantuan Jasa Raharja Keluarga Korban KMP Tanu Pratama Jaya

Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin mengatakan, dari pantauan pihaknya pada Senin malam, kemacetan paling panjang terjadi di simpang Wanagiri.

Diduga penyebab kemacetan akibat pengemudi dari Denpasar menuju Gilimanuk tidak mengetahui harus melewati jalur mana.

"Kemacetannya kemarin kurang lebih mencapai 200 meter, cuman titiknya agak banyak," katanya. 

Menyikapi kemacetan ini, pihaknya sudah memploting personel Satlantas untuk mengarahkan para pengemudi agar tetap berada di jalur Gitgit. 

AKP Bachtiar juga mengungkapkan, titik kepadatan lalu lintas kebanyakan terjadi pada belokan-belokan di jalur Gitgit.

Kondisi ini diduga karena sopir kendaraan besar kurang menguasai medan, sehingga tidak mengetahui bagaimana cara berbelok.

"Itulah yang menghambat kendaraan saat melintas di jalur Gitgit tersebut. Sehingga banyak kendaraan roda empat akhirnya mengantri di belakang kendaraan besar," ucapnya. 

Mengenai hal ini pula, pihaknya mengimbau agar kendaraan-kendaraan roda empat yang berada di belakang kendaraan roda enam, untuk tetap berhati-hati dan menjaga jarak aman.

"Itu karena jalannya belok-belok dan menanjak. Sehingga berisiko terjadinya as patah, kendaraan mogok maupun lakalantas juga sangat tinggi di jalur-jalur tersebut," imbuhnya. 

AKP Bachtiar memang mengakui sejauh ini belum ada laporan kecelakaan.

Namun jumlah kendaraan yang mogok saat melintas di jalur Singaraja - Denpasar mencapai hingga kini ada 10 kendaraan. 

Lebih lanjut, kendaraan dengan sumbu tiga, seperti truk tronton disarankan agar melintas jalur Singaraja - Amlapura untuk menuju ke Denpasar.

Sehingga menghindari kemacetan akibat tidak kuat menanjak.

"Memang jaraknya lebih jauh, namun lebih aman dan lebih landai untuk dilintasi oleh kendaraan-kendaraan besar," ucapnya. 

Selain itu kendaraan besar yang melintasi jalur Denpasar-Singaraja menuju Gilimanuk juga diimbau agar tetap berada di jalur Gitgit.

Sebab jalur tersebut lebih aman dan juga lebih lebar. 

Pihaknya juga sudah menempatkan beberapa personel di simpang Wanagiri dan juga di sepanjang jalur dari perbatasan Tabanan, Buleleng sampai ke wilayah Singaraja.

Petugas akan membantu pengaturan lalu lintas maupun buka-tutup jalan saat kendaraan besar berpapasan dari dua sisi saat di tikungan.

"Ini upaya kami mengantisipasi risiko kecelakaan ataupun kemacetan di Gitgit," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved