Kapal Tenggelam di Selat Bali
TERIAKAN Minta Tolong Dikira Suara Hantu, Lukman Temukan Korban Hidup & Mati KMP Tunu Pratama Jaya!
Lukman tak hanya menemukan penumpang yang masih hidup, ia juga membantu evakuasi korban jiwa atas tragedi kapal karam di Selat Bali ini.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Kisah seorang nelayan yang pertama kali menemukan korban karamnya KMP Tunu Pratama Jaya, benar-benar menyentuh hati.
Lukman, pria 44 tahun yang kemudian atas jasanya mendapatkan apresiasi dari Pemkab Jembrana pada Selasa, 8 Juli 2024.
Lukman tak hanya menemukan penumpang yang masih hidup, ia juga membantu evakuasi korban jiwa atas tragedi kapal karam di Selat Bali ini.
Sang nelayan menemukan mereka di perairan Pantai Pebuahan, Jembrana, Bali pada Kamis 3 Juli 2025. Uniknya, saat itu Lukman sempat takut, karena mendengar suara minta tolong di tengah laut.
Ia mengira itu suara gaib atau suara hantu. Tak dinyana, teriakan itu datang dari korban kapal tenggelam yang berada di tengah lautan.
Baca juga: BANTU Evakuasi Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Bupati Jembrana Berikan Penghargaan ke Nelayan &Relawan
Baca juga: 6 KORBAN Meninggal Dunia Tragedi KMP Tunu Pratama jaya Mendapat Santunan Rp50 Juta dari Jasa Raharja

"Sampai saat ini saya masih merinding," tutur Lukman mengenang proses evakuasi korban KMP Tunu Pratama Jaya di tengah perairan Pantai Pebuahan tersebut.
Lukman begitu semangat ketika menceritakan aksi heroik dirinya, bersama rekan nelayan lainnya untuk menyelamatkan korban KMP Tunu Pratama Jaya yang selamat maupun meninggal dunia.
Bermula dari Lukman yang sedang melakukan aktivitas seperti biasanya, sekitar pukul 03.30 WITA. Saat itu, ia sedang mencari ikan di perairan selatan Pantai Pebuahan. Ketika sudah mendapat ikan dan hendak balik, ia justru mendengar teriakan "minta tolong" dari lautan.
Ia terpaksa menghentikan aktivitas melautnya dan sempat membuang hasil tangkapannya yang baru diperoleh sekitar 2 kilogram ikan.
Nelayan asal Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana tersebut menurutkan teriakan itu awalnya tak ia indahkan, karena dirinya menduga itu adalah suara "hantu".
Tapi, setelah teriakan pertama, muncul lagi teriakan lanjutan. Teriakan itu meyakinkan dirinya bahwa suara itu berasal dari manusia. Ia langsung mencari rekan nelayan lainnya untuk bersama mencari sumber suara.
Tak disangka, ketika mendekati, Lukman mendapati seorang warga yang sedang mengapung dengan jaket pelampung. Saat itu sedang terjadi gelombang tinggi yang membuat dirinya kesulitan untuk menggapai lokasi korban. Karena rasa kemanusiaan yang tinggi, ia bersama rekannya melakukan pertolongan.
"Pertama kita menemukan korban yang selamat, menggunakan pelampung. Saya menemukan satu orang dan teman saya juga satu orang," tutur Lukman Hakim usai menerima apresiasi dan penghargaan.
Setelah itu, tutur dia, ia dan rekannya menyisir perairan ke arah barat. Di perjalanan dia melihat ratusan buah nanas yang mengapung diduga berasal dari salah satu mobil yang ikut tenggelam pada peristiwa naas tersebut.
Dari sana, rasa penasaran terus menguat terkait keberadaan korban. Hingga akhirnya, dia menemukan satu korban lagi namun kondisinya sudah meninggal dunia.
JENAZAH Surata Dinanti Sang Istri & Keluarga, Korban KMP Tunu Ikuti Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
JASAD Suaminya Belum Ketemu, Wiardani Tak Tenang, Korban Ikuti Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Pasca Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya! |
![]() |
---|
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Jauh Dari Kabel Bawah Laut, PLN Jamin Kelistrikan Di Bali Aman |
![]() |
---|
PLN Jamin Kelistrikan di Bali Aman, KNKT Sebut KMP Tunu Bawa Muatan 3Kali Lipat dari Batas Kemampuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.