Kapal Tenggelam di Selat Bali
Kisah Istri Korban KMP Tunu Pratama, Ungkap Banyak Pertanda Sebelum Putu Mertayasa Berangkat Kerja
Kadek Sudiartini, istri dari Putu Mertayasa yang merupakan salah satu korban insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya, mengaku tidak ada firas
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Kisah Istri Korban KMP Tunu Pratama, Ungkap Banyak Pertanda Sebelum Putu Mertayasa Berangkat Kerja
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Kadek Sudiartini, istri dari Putu Mertayasa yang merupakan salah satu korban insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya, mengaku tidak ada firasat apapun pada saat insiden tersebut.
Namun ia mengatakan ada beberapa kejanggalan sebelum sang suami berangkat bekerja.
Kata Sudiartini, sudah sekitar 21 tahun suaminya bekerja sebagai sopir.
Mulai dari sopir angkutan antar kota, sopir bus, dan saat ini menjadi sopir truk antar provinsi.
"Sudah sering suami perjalanan antar provinsi. Kalau dulu ke Bima, Sumbawa. Sedangkan saat ini sopir Jawa-Bali," ungkapnya ditemui di rumah duka di Jalan Pulau Serangan, Kelurahan Penarukan, Buleleng, Kamis (10/7/2025).
Saat itu Mertayasa mengangkut material bangunan, seperti besi dan semen dengan tujuan Surabaya menuju Bali.
Ia berangkat ke Surabaya pada hari Senin (30/6/2025), kemudian menuju Bali pada Rabu (2/7/2025).
Sudiartini mengaku tidak ada firasat apapun saat terjadi musibah tersebut.
Baca juga: KARAMNYA KMP Tunu Pratama Dinilai Coreng Citra Pariwisata Bali? Simak Alasannya Berikut Ini
Namun dua hari sebelum sebelum berangkat bekerja, diakui ada beberapa kejanggalan.
Mulai dari jatuh saat memetik jambu, hingga dompet ketinggalan.
"Biasanya kalau ke Denpasar selalu bawa motor. Tapi saat itu saya minta tidak bawa karena motornya mau saya pakai. Sehingga saya antar ke terminal Sangket."
"Tapi sudah sampai Desa Sambangan, ternyata dompetnya ketinggalan," ucapnya mengenang pertemuan terakhir dengan sang suami.
Baca juga: Hari ke-8 Pencarian, Tim SAR Gabungan Evakuasi 2 Jenazah KMP Tunu Pratama Jaya
Selain itu, lanjut Sudiartini, menurut keterangan bos-nya saat akan berangkat ke Surabaya, aki truk yang digunakan oleh Mertayasa meledak.
Peristiwa itu terjadi di Gilimanuk.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.