Kecelakaan di Jembrana
72 Nyawa Orang Melayang Karena Kecelakaan Selama 2024 di Jembrana, 9 Sasaran Prioritas Patuh Agung
pada tahun 2024 lalu tercatat terjadi 488 kecelakaan lalu lintas, dengan korban meninggal dunia sebanyak 72 orang.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Sebanyak 94 personel dikerahkan untuk melaksanakan Operasi Patuh Agung 2025 terhitung mulai Senin 14 Juli hingga Minggu 27 Juli 2025 mendatang.
Sedikitnya ada 9 sasaran prioritas pelanggaran yang jadi target selama 14 hari ke depan.
Salah satunya adalah pengendara kendaraan bermotor yang masih di bawah umur hingga pengendara dalam pengaruh alkohol atau minuman keras.
Menurut informasi dan data yang berhasil diperoleh, Operasi Patuh Agung ini dilaksanakan sebagai upaya menekan angka pelanggaran dan juga kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: TRUK Semen Maut di Bangli, Keluarga Korban Kecelakaan Terima Bantuan, 4 Korban Meninggal Dunia
Sebab, pada tahun 2024 lalu tercatat terjadi 488 kecelakaan lalu lintas, dengan korban meninggal dunia sebanyak 72 orang.
Tak hanya itu, pelanggaran lalu lintas tercatat mencapai 14.298 kasus.
Sementara itu, ada 9 target operasi kali ini mulai dari pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi yang masih di bawah umur, kendaraan yang berboncengan lebih dari satu, pengendara yang tidak menggunakan helm SNI.
Kemudian, pengendara yang tidak menggunakan sabuk keselamatan, pengendara di bawah pengaruh alkohol, pengendara yang melawan arus, pengendara yang melebihi batas kecepatan dan kendaraan bermotor yang tidak menggunakan plat depan/belakang atau bahkan plat palsu.
"Saat ini, kita menghadapi berbagai tantangan mulai dari pelanggaran, kemacetan, hingga kecelakaan yang terus meningkat. Operasi Patuh Agung merupakan bentuk kepedulian terhadap keselamatan berlalu lintas masyarakat luas," ungkap Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati saat memberikan amanat pada apel gelar pasukan di halaman kantor setempat, Senin 14 Juli 2025.
Perwira melati dua di pundak ini juga menyebutkan, sepanjang tahun 2024 di Jembrana, terjadi 488 kecelakaan lalu lintas, dengan korban meninggal dunia sebanyak 72 orang.
Tak hanya itu, pelanggaran lalu lintas tercatat mencapai 14.298 kasus.
"Mayoritas penyebab kecelakaan didominasi oleh faktor manusia akibat ketidakpatuhan terhadap aturan berlalu lintas," tegasnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Operasi Patuh Agung 2025 digelar selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Juli 2025.
Operasi ini mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas” dengan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis, serta didukung oleh tindakan penegakan hukum baik tilang manual maupun elektronik.
"Manajemen lalu lintas tak bisa dilakukan sendirian. Dibutuhkan kerja sama semua pihak agar operasi ini berjalan maksimal," ujarnya.
Kapolres juga menyampaikan tujuh poin penekanan kepada seluruh personel yang bertugas.
Di antaranya adalah pentingnya mengedepankan tindakan humanis, menghindari pungli dalam bentuk apa pun.
"Serta menjaga kepercayaan masyarakat dengan tidak melakukan tindakan kontraproduktif," tandasnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.