Harga Beras di Bali
Satgas Pangan Jembrana Ancam Cabut Izin Pedagang, Jika Ngotot Jual Beras di Atas HET
Satgas Langan Kabupaten Jembrana tengah gencar melakukan sidak terkait harga beras
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Satgas Langan Kabupaten Jembrana tengah gencar melakukan sidak terkait harga beras di sejumlah titik lokasi.
Adalah sebagai sosialisasi kepada pedagang sembari memastikan harga beras sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Namun begitu, jika ke depannya ada pedagang yang menjual beras di atas HET, bakal dikenakan sanksi seperti teguran hingga pencabutan izin.
Baca juga: STABIL! Harga Beras di Gianyar Terkontrol, Instansi Gabungan Gelar Monitoring ke Sejumlah Titik
Menurut informasi yang diperoleh, Satgas Pangan yang terdiri dari unsur Polres Jembrana hingga Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Jembrana tersebut mengunjungi sejumlah tempat.
Dari beberapa tempat tersebut, petugas sempat menemukan sejumlah pedagang yang menjual beras dengan harga diatas HET yakni Rp15.200-16.000 per kilogram.
Baca juga: CEK Harga Beras di Pasaran & Pastikan Sesuai HET, Tim Jaga Stabilitas Harga Bapok Jelang Akhir Tahun
Mereka kemudian diberikan teguran agar menyesuaikan atau menjual harga beras sesuai HET yakni Rp14.900 untuk beras premium.
Kemudian untuk beras medium harganya Rp 13.500 dan beras SPHP dari Bulog Rp 12.500.
"Sidak ke sejumlah tempat ini bertujuan untuk memastikan pasokan aman, dan juga harga sesuai HET," ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP I Made Suharta Wijaya, Kamis 30 Oktober 2025.
Menurutnya, selain sosialisasi, Satgas Pangan juga sudah menemukan pedagang yang menjual beras di atas HET.
Baca juga: Tim Gabungan Polres Jembrana Cek Harga Beras di Pasaran, Pastikan Sesuai Harga Eceran Tertinggi
Mereka kemudian diberikan teguran atau peringatan sesuai ketentuan pusat. Kemudian pedagang diberikan waktu seminggu untuk menyesuaikan.
"Namun, jika memang ngotot jualnya diatas HET, sesuai ketentuan pusat kita terpaksa terapkan sanksi bahkan izinnya bisa saja dicabut," tegasnya.
Selain di pasar, pihaknya juga menyasar pedagang yang ada di desa-desa dan juga produsen atau pabrik beras yang ada di wilayah Gumi Makepung. (*)
Berita lainnya di Harga Beras


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	 
				
			 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.