Kapal Kandas di Bali
Kapal Kandas di Selat Bali, Layanan Operasional Sempat Terganggu, Sekitar 200 Meter dari Dermaga
Kapal yang beroperasi terpaksa dibatasi untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan sesuai surat yang diterbitkan KSOP.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Aktivitas penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk sempat terganggu, Rabu 16 Juli 2025.
Adalah dampak dari peristiwa KMP Agung Samudera XVIII yang mengalami kandas di jarak sekitar 200 meter dari Dermaga Pelabuhan Gilimanuk.
Pelayanan operasional kapal sempat terganggu, namun saat ini sudah normal karena kapal bakal segera dievakuasi.
Manajer Operasional ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Ryan Dewangga mengakui, dampak peristiwa kapal kandas di Selat Bali menyebabkan pelayanan operasional kapal sempat terganggu.
Baca juga: Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Resmi Dihentikan, Diperkirakan Masih Ada Terjebak dalam Kapal
Kapal yang beroperasi terpaksa dibatasi untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan sesuai surat yang diterbitkan KSOP.
"Dampak pastinya layanan operasional kapal menjadi kurang maksimal," jelas Ryan saat dikonfirmasi, Rabu 16 Juli 2025.
Dia menyebutkan, saat ini pelayanan sudah mulai berangsur normal. Sebab, proses evakuasi kapal kandas tersebut bakal segera dilakukan. Rencananya bakal dilakukan sekitar pukul 13.00 WITA siang ini.
"Sekitar pukul 13.00 WITA saat air pasang. Semoga bisa dilakukan dengan aman dan lancar," jelasnya.
Ryan mengakui, pasca peristiwa kapal kandas karena angin dan arus laut kencang ini, seluruh penumpang telah dievakuasi Tim SAR Gabungan Gilimanuk terdiri dari unsur TNI, Polri, Basarnas dan para pihak di Pelabuhan Gilimanuk.
"Semua penumpang sudah dievakuasi. Saat ini tinggal menunggu evakuasi kapalnya saja," tandasnya.
Untuk diketahui, peristiwa kapal motor penumpang (KMP) kandas di Selat Bali kembali terjadi, Rabu 16 Juli 2025 dini hari.
Adalah KMP Agung Samudera XVIII yang alami kandas saat hendak sandar atau sekitar 200 meter dari Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.
Kapal tersebut kesulitan melakukan olah gerak karena disebabkan oleh angin dan arus laut yang kencang.
Beruntung, sebanyak 41 orang penumpang sudah berhasil dievakuasi menuju ASDP Pelabuhan Gilimanuk oleh Tim SAR Gabungan.
Menurut informasi yang diperoleh, KMP Agung Samudera XVIII awalnya bertolak dari Dermaga LCM Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 23.47 WITA.
Saat itu, kapal ini mengangkut 57 orang dengan rincian ABK sebanyak 16 orang dan penumpang sebanyak 41 orang.
Kemudian juga mengangkut 25 kendaraan di antaranya 3 unit sepeda motor, 5 unit pikap, 15 unit truk sedang dan 2 unit truk besar.
Sejam kemudian atau sekitar pukul 01.00 WITA, tepatnya pada koordinat 08° 09' 48" S - 114°26' 28" T atau kurang lebih 200 meter dari Dermaga LCM Pelabuhan ASDP Gilimanuk, kapal mengalami kesulitan olah gerak karena angin dan arus kencang.
Tim SAR Gabungan Gilimanuk yang menerima informasi tersebut lantas melakukan evakuasi para penumpang.
Evakuasi awal dilakukan dengan menggunakan Rubber Boat milik Basarnas dan Kapal Patroli Tanjung Rening 2006 milik Polairud.
Tahap pertama, Tim SAR Gabungan Gilimanuk berhasil mengevakuasi 16 orang penumpang dan dilakukan pendataan.
Tahap kedua, 25 orang penumpang kembali dievakuasi dan diarahkan menuju ruangan VIP ASDP Pelabuhan Gilimanuk.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.