TARGET Tembus 12 Ribu Wisatawan, Tampilkan Pentas Tradisional Khas Buleleng, 24 hingga 27 Juli 2025

TRIBUN-BALI.COM - Acara tahunan Lovina Festival (Lofes) kembali digelar pada tahun 2025. Acara yang dijadwalkan berlangsung selama empat hari ini, diharapkan mampu menjadi magnet untuk menarik kunjungan wisatawan. 

Lovina Festival rencananya berlangsung selama empat hari, yakni mulai tanggal 24 hingga 27 Juli 2025. Selama empat hari pelaksanaan, ditargetkan jumlah pengunjung bisa tembus 12 ribu orang. 

Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara optimis target itu bisa dipenuhi. Bahkan ia mengatakan, potensi kunjungan selama pelaksanaan festival diharapkan tembus ke angka 18 ribu orang. 

Baca juga: Kasatpol PP: Melanggar Lagi Langsung Kena Tipiring, Kasus TPA Ilegal Pangkungparuk Berakhir RJ

Baca juga: 2 Hari Digelar Jaring 116 Pelanggaran, Operasi Patuh Agung Terbanyak Pelanggar Sabuk Keselamatan

Alasan Dody optimis target kunjungan dapat terealisasi karena ada beberapa alasan. Pertama festival ini telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata RI sebagai salah satu dari 100 kegiatan pariwisata yang masuk pada Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025. 

Tak hanya itu, festival ini menampilkan berbagai kegiatan menarik. Misalnya pementasan tradisional khas Buleleng, seperti Magoak-goakan, Sang Hyang Penyalin, Gong Kebyar Mebarung Legendaris, Wayang Wong, Perang Prakpak, hingga Sapi Grumbungan 

"Selain itu masih ada side event yang menarik. Seperti Fishing Tournament, Senam Nangun Sad Kerthi Loka Bali, Lomba Perahu Layar, Color Run dan Lomba menggambar anak-anak, dan masih banyak lagi," ungkapnya, Kamis (17/7). 

Dody menegaskan, Lovina Festival tahun ini mengangkat tema 'The Magical Lovina'. Festival ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan semata, namun juga sebagai pengalaman budaya, alam, dan spritual yang menyeluruh. 

"Kami ingin menampilkan sisi magis dan memikat dari Lovina. Dari keindahan pantainya yang damai, lumba-lumba yang menari di pagi hari, hingga kekayaan budaya Buleleng yang luar biasa," ujarnya. 

Dody menambahkan, tujuan utama pelaksanaan Lovina Festival 2025 di antaranya adalah sebagai upaya pelestarian budaya khas Bali Utara, peningkatan partisipasi dan ekonomi pelaku UMKM lokal, membuka peluang kolaborasi dan investasi di sektor pariwisata, serta menyelaraskan strategi penjualan langsung pariwisata sesuai kebijakan nasional. Festival ini juga bertujuan menjalin kedekatan emosional dengan wisatawan agar dapat memperkuat citra positif potensi wisata di Buleleng secara berkelanjutan

Dikatakan pula, Lovina Festival melibatkan 110 pelaku UMKM, mulai dari fashion, pangan, hingga kuliner. Seluruh pelaku UMKM diakui sudah dikurasi agar menghadirkan produk-produk yang sesuai dan khas Buleleng saja. "Selain itu UMKM yang berpartisipasi pada kegiatan ini semuanya tidak dipungut biaya," tandasnya. (mer)

Tanpa Biaya APBD

Sementara Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra mengungkapkan, pelaksanaan Lovina Festival 2025 ini tanpa menggunakan anggaran APBD. Anggarannya justru bersumber dari kontribusi para pelaku pariwisata yang ingin agar festival ini tetap digelar. 

"Jadi ini pelaksanaannya mandiri. Bahkan sampai saat ini masih ada pelaku pariwisata yang menghubungi untuk menawarkan bantuan agar penyelenggaraan Lovina Festival 2025 berjalan dengan sukses," katanya. 

Mengingat adanya pengalihan arus lalulintas dari Gilimanuk ke Denpasar via Singaraja, dampak jalan jebol di Tabanan, maka pengaturan arus lalulintas akan lebih dimatangkan. 

Kendati informasinya ruas jalan Denpasar-Gilimanuk kembali dibuka pada 20 Juli mendatang, sebagai antisipasi Sutjidra mengaku telah menginstruksikan agar kendaraan besar tidak melintas di jalur Gilimanuk-Singaraja mulai pukul 17.00 hingga 22.00 wita. 

"Kami sudah koordinasi. Kendaraan besar yang melintas dari Barat ke Timur agar parkir sementara di Krisna Temukus. Sedangkan kendaraan besar dari Timur parkir sementara di Terminal Penarukan," ujarnya.