Berita Karangasem
Nengah Babak Belur Dianiaya Istri dengan Linggis di Karangasem Bali, Alami Patah Tangan dan Luka
Nengah Rauh dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun karena kondisinya cukup parah sehingga dirujuk ke RSUD
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Lansia asal Dusun Karangsari Kaje, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, I Nengah Rauh (62) harus dilarikan ke rumah sakit setelah mendapat luka cukup parah di sekujur tubuhnya.
Ia menjadi korban kekerasan yang dilakukan istrinya, Ni Nengah WR (60) yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Bahkan Nengah Rauh mengalami luka serius, setelah berkali-kali dianiaya dengan linggis besi.
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu terjadi sekitar pukul 10.00 WITA. Pasangan suami istri itu awalnya bertengkar adu mulut.
Baca juga: ATENSI Kapolres Jembrana & Cegah Tindak KDRT di, 14 Kasus Kekerasan Libatkan Perempuan & Anak
Dalam luapan emosi yang tak terkendali, sang istri diduga mengambil sebuah linggis dan menyerang suaminya secara membabi buta.
Korban terkapar dengan luka serius. Kedua pergelangan tangannya mengalami patah, disertai luka parah di bagian wajah dan pelipis.
Warga yang mendengar keributan segera memberikan pertolongan.
Nengah Rauh dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun karena kondisinya cukup parah, ia segera dirujuk ke RSUD Karangasem untuk penanganan intensif.
“Korban mengalami patah di kedua tangan dan luka parah di wajah. Setelah itu langsung dirujuk ke RSUD,” ungkap Kepala Wilayah Dusun Karangsari Kaje, I Made Alit Mastika.
Namun tragedi tak berhenti di situ. Amarah istri ternyata belum reda.
Dalam kondisi yang semakin tidak terkendali, ia membeli bahan bakar minyak dan membakar dapur serta kasur di rumahnya sendiri.
Api dengan cepat melalap bagian dapur, namun berkat kesigapan warga, kasur berhasil diselamatkan sebelum si jago merah menjalar ke bangunan utama rumah.
“Warga cepat bertindak. Hanya dapurnya yang terbakar. Kasurnya sempat dikeluarkan dari kamar sebelum api makin besar,” lanjut Mastika.
Usai melakukan aksi pembakaran, pelaku langsung meninggalkan rumah. Kepanikan warga berubah menjadi upaya pencarian.
Bersama aparat desa dan kepolisian, warga menyisir area sekitar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.