Pembunuhan di Buleleng

Misteri Kematian Nenek Bos Cengkeh di Buleleng Bali, Dibunuh Buruh Serabutan Demi Uang dan Emas

Misteri Kematian Nenek Bos Cengkeh di Buleleng Bali, Dibunuh Buruh Serabutan Demi Uang dan Emas

Editor: Putu Kartika Viktriani
KOMPAS/DIDIE SW
ILUSTRASI - Gambar ilustrasi pembunuhan. Misteri Kematian Nenek Bos Cengkeh di Buleleng Bali, Dibunuh Buruh Serabutan Demi Uang dan Emas 

Polisi mengenakan pasal 365 ayat 3 subsider pasal 363 ayat 3 KUHP, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Dalam penggeledahan, polisi menemukan kembali beberapa barang bukti berupa emas dan uang tunai.

Namun sebagian hasil curian telah digunakan oleh SY.

“Beberapa uang tunai juga sudah digunakan oleh pelaku. Mulai dari menebus motor, beli handphone, judi slot, foya-foya. Sedangkan indikasi uang digunakan untuk membeli narkoba, itu masih kita dalami. Kita belum bisa jawab lebih dalam terkait itu,” jelas Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura.

Aksi kejahatan terjadi antara pukul 02.30 hingga 03.00 Wita, Kamis 17 Juli 2025.

Saat itu, keluarga lain tengah melayat ke rumah tetangga yang berduka, sehingga rumah tidak terkunci.

“Anggota keluarga yang lain sedang medelokan ke tetangga yang sedang berduka. Karena keluarga berpikir situasi di sekitar aman, sehingga gerbang tidak dikunci dan pintu belakang juga tidak dikunci,” ujarnya.

Situasi inilah yang dimanfaatkan SY.

Ia masuk ke rumah melalui pintu tak terkunci, lalu menuju kamar Ketut Parmi.

“Pelaku masuk lewat pintu yang tidak dikunci, kemudian langsung masuk ke kamar korban. Pelaku takut ketahuan aksinya karena korban kenal dengan pelaku. Sehingga pelaku sempat menutup wajah korban dengan kain dan bantal yang ada di kamar tidur korban.”

SY kemudian mengambil kunci brankas yang disimpan dekat meja rias, lalu menguras seluruh isinya.

“Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta.”

Kecurigaan keluarga muncul karena Ketut Parmi dikenal sehat, namun meninggal secara mendadak dan disertai hilangnya barang-barang berharga.

“Tiga hari lalu setelah kami menerima laporan, langsung kami lakukan penyelidikan secara mendalam. Setelah diyakini terjadi peristiwa pidana dan diketahui pelakunya, langsung kita lakukan pengamanan yang diduga pelaku,” ujar AKBP Sutadi.

Polisi juga melakukan ekshumasi untuk memastikan secara ilmiah bahwa kematian korban bukan karena sebab alami.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved