PMI Bekerja di Luar Negeri
OKTA Nekat Demi Gaji Lebih Tinggi, Suka Duka PMI Asal Bali, 5.631 Warga Bali Bekerja ke Luar Negeri
Dinas Ketenakerjaan dan ESDM Provinsi Bali mencatat jumlah PMI dari Bali pada Januari hingga Juni 2025 sebanyak 5.631 orang.
Diakuinya penghasilan yang ia dapat selama bekerja di kapal, sebanding dengan gaji yang ia terima. Meskipun ia tidak mau menjelaskan secara gamblang, namun diakuinya pendapatannya sangat cukup untuk menghidupi keluarga, hingga menabung untuk 2 anaknya.
“Kalau penghasilan jujur sangat lumayan, 2 digit setiap bulan. Apalagi saat harga dolar tinggi beberapa waktu lalu, sangat lumayan untuk kirim keluarga di rumah,” jelasnya.
Meskipun penghasilan tinggi, ia kembali menegaskan tidak akan mau seteruskan bekerja di luar negeri. Ia sudah menyusun rencana, untuk kembali halamannya dan mengais rezeki di Bali.
“Saya target paling lama 10 tahun bekerja di luar negeri. Saya juga harus punya waktu sama keluarga. Ini kerja untuk kumpulin modal, untuk usaha di kampung,” ungkapnya.
Tingginya minat warga untuk bekerja di luar negeri, khususnya sektor pariwisata juga terlihat dari Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Klungkung.
Tahun ini sekolah swasta atau SMK yang membuka jurusan pariwisata semuanya membludak. Dulu sekolah swasta yang sulit mendapatkan siswa, saat ini justru membludak pendaftar. Mereka rata-rata memilih jurusan pariwisata, agar dapat segera bekerja dengan berangkat ke luar negeri. Baik kerja di darat atau di kapal pesiar.
“Sekarang di Klungkung, sekolah yang ada jurusan pariwisata semuanya full. Ini menjadi tantangan juga bagi sekolah negeri. Sekarang minset siswa sudah berbeda, mereka ingin segera dapat bekerja,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung, I Ketut Sujana belum lama ini. (mit/sar/mpa)
Solusi Kurangi Pengangguran
Kabupaten Buleleng tercatat sebagai daerah dengan penyumbang tenaga kerja migran terbanyak di Bali. Pihak dinas menyebut, ini sebagai salah satu upaya penurunan angka pengangguran di Buleleng.
Berdasarkan data penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) tahun 2025, dari Januari hingga Juni tercatat ada 1.434 PMI asal Buleleng. Dari jumlah tersebut terinci 720 merupakan laki-laki, dan 714 lainnya merupakan perempuan.
Bekerja di luar negeri juga menjadi salah satu faktor penyumbang turunnya angka pengangguran di Buleleng. Berdasarkan data ketenagakerjaan 2024, angka pengangguran terbuka (PT) di Buleleng tercatat sebanyak 10.408 orang.
Jumlah ini berkurang sebanyak 6.643 orang dibandingkan tahun 2023, yakni 17.051 orang.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng, Nyoman Suarjana mengatakan, penurunan 6.643 pengangguran ini memang tidak serta-merta karena berangkat ke luar negeri. Walau demikian menjadi tenaga migran merupakan salah satu solusi untuk mendapat pekerjaan.
Bahkan pihak Dinaker Buleleng telah merencanakan mengubah skema pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), agar lebih intensif seperti LPK swasta. Di mana pelatihan yang biasanya berlangsung sebulan, berjalan selama enam bulan. Sehingga melahirkan calon tenaga kerja yang lebih kompeten.
“Tujuannya agar tuntas. Misalnya pelatihan bahasa jepang, perlu pelatihan selama enam bulan sampai bisa sampai siap bekerja, ya selama itu akan dilatih. Kita sudah rancang skema ini agar bisa berjalan pada tahun 2026 nanti,” kata Suarjana, Minggu (27/7).
Suarjana tak memungkiri banyaknya jumlah tenaga migran asal Buleleng. Menurutnya hal ini wajar, sebab Buleleng merupakan kabupaten terluas di Bali, dengan jumlah penduduk terbanyak.
“Kalau dilihat persentase, luas wilayah Kabupaten Buleleng 1/3 luas pulau Bali. Otomatis jumlah penduduknya lebih banyak daripada kabupaten lain. Sehingga wajar jika PMI asal Buleleng mendominasi,” ucapnya.
Ribuan Warga Jembrana Bali Bekerja Di Luar Negeri, Terbanyak di Jepang, Ingin Perbaiki Ekonomi |
![]() |
---|
Kisah Made Eri, Kerja Di Bali Belasan Tahun Selalu Pas-pasan, Ke Jepang Untuk Penghasilan Tinggi |
![]() |
---|
Lamaran di Dalam Negeri Ditolak, Pekerja Migran Asal Bali Gede Dharma Nekat ke Jepang |
![]() |
---|
NEKAT ke Jepang Usai Lamaran Selalu Ditolak, Gede Dharma: Entah Bagaimana Standar Dalam Negeri! |
![]() |
---|
SOSOK Gede Kerja 3 Tahun di Jepang, Ditolak Kerja di Dalam Negeri Alasan Utama ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.