PMI Bekerja di Luar Negeri
SOSOK Gede Kerja 3 Tahun di Jepang, Ditolak Kerja di Dalam Negeri Alasan Utama ke Luar Negeri
Menurut gede, tak selalu orientasinya adalah pendapatan atau uang, melainkan ilmu yang diperoleh nantinya bisa diterapkan di Indonesia.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - I Gede Dharma Putra (29) mengutarakan suka duka, serta alasannya memilih bekerja ke luar negeri.
Alasan utamanya adalah karena tak diterima, alias ditolak ketika melamar pekerjaan di berbagai bidang di dalam negeri Indonesia ini.
Menurut gede, tak selalu orientasinya adalah pendapatan atau uang, melainkan ilmu yang diperoleh nantinya bisa diterapkan di Indonesia.
Gede Dharma menuturkan, alasan utama memilih bekerja di luar negeri dengan tujuan Jepang berawal ketika ditolak saat mencari kerja atau mengikuti seleksi pada BUMN, CPNS atau instansi pemerintahan serta perusahaan swasta di Bali. Padahal, segala persyaratan sudah ia penuhi seluruhnya.
Baca juga: RATUSAN WARGA Iringi Pemakaman Nengah, Korban Tajen Diserang Ayam Taji di Denpasar
Baca juga: KISAH Pilu Korban Tajen Maut Kesiman Denpasar, Nengah Sudana Merantau Sejak Kecil Tinggalkan 3 Anak
"Tapi entah bagaimana sistem penilaian yang diterapkan di negara sendiri ini sehingga saya tak diterima. Mencari kerja sudah mencoba ke BUMN, CPNS, TNI, Polri maupun perusahaan swasta juga," tutur pria asal Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara saat dikonfirmasi, Senin 28 Juli 2025.
Selain itu, kata dia, kriteria pekerja di luar negeri juga tak dibatasi umur. Berbanding terbalik dengan di Indonesia. Kemudian juga, para pekerja di luar negeri juga sangat dihargai oleh perusahaan serta pimpinannya. Dengan catatan, pekerja memenuhi syarat perusahaan dan bekerja secara profesional.
"Terbukti saat ini sudah masuk tahun ke 3 saya bekerja di Jepang bidang peternakan babi," sebutnya.
Kalau seperti apa pekerjaan di luar negeri?
Selama menikmati pekerja di Jepang, Gede Dharma mengakui pekerjaan di luar negeri lebih mengutamakan skill, kecepatan, ketepatan, kekuatan,responsif akan perintah, inisiatif, ketepatan waktu datang dan pulang bekerja.
Sebab, budaya luar negeri tidak ada kompromi dengan keluhan dan juga kecurangan karena sangat berakibat fatal. "Yang terpenting nomor 1 adalah jujur dalam bekerja," tegasnya.
Pria yang sebelumnya bekerja di sektor pariwisata, yakni perhotelan mengaku gaji dan bonus bekerja di Bali memang sudah disesuaikan dengan kontrak kerja dengan pekerja dan pemberi kerja.
Namun menurutnya, bekerja di luar negeri tak selalu berorientasi tentang uang. Tapi yang utama adalah ilmu atau pengetahuan tentang segala hal yang terpenting.
Bagiamana menyerap seluruh ilmu yang diterapkan di sini (Jepang), untuk selanjutnya diaplikasikan di Indonesia nanti dan bisa disebarkan kepada generasi muda di Indonesia agar bisa lebih maju.
"Penghasilan disini adalah bonus. Yang terpenting adalah mempelajari segala ilmu yang diperoleh. Semua saya simpan untuk nanti diterapkan di Indonesia," ungkapnya dengan tegas.
Lalu bagaimana suka duka bekerja di luar negeri selama ini?
Ribuan Warga Jembrana Bali Bekerja Di Luar Negeri, Terbanyak di Jepang, Ingin Perbaiki Ekonomi |
![]() |
---|
Kisah Made Eri, Kerja Di Bali Belasan Tahun Selalu Pas-pasan, Ke Jepang Untuk Penghasilan Tinggi |
![]() |
---|
Lamaran di Dalam Negeri Ditolak, Pekerja Migran Asal Bali Gede Dharma Nekat ke Jepang |
![]() |
---|
NEKAT ke Jepang Usai Lamaran Selalu Ditolak, Gede Dharma: Entah Bagaimana Standar Dalam Negeri! |
![]() |
---|
Sosok Gede Dharma, Ditolak di Dalam Negeri, Nekat Melamar Kerja ke Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.