Tajen Maut di Bali
Duka Mendalam Keluarga Nengah Sudana, Tulang Punggung Keluarga, Korban Tajen Maut di Denpasar
Meninggalnya Nengah Sudana (50), korban terkena taji ayam aduan di arena tajen Denpasar meninggalkan duka
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Meninggalnya Nengah Sudana (50), korban terkena taji ayam aduan di arena tajen Denpasar meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.
Semasa hidupnya, Nengah Sudana dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul.
Pria asal Banjar Bengkel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis itu juga dikenal merupakan tulang punggung keluarga untuk istri dan tiga anaknya.
Baca juga: BUNTUT Tajen Maut di Denpasar, Desa Adat Kesiman Akan Bahas di Paruman Adat
“Sepupu saya merupakan tulang punggung keluarga, karena istri tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga saja,” kata sepupu dari Sudana, I Made Arjana, Senin (28/7/2025).
Menurut Made Arjana, Nengah Sudana setiap hari memang selalu pergi ke tempat sabung ayam dan mengais
rezeki di tempat itu.
Ia juga mengenang sosok kerabatnya, sebagai sosok yang supel bergaul.
Baca juga: Sosok Korban Tajen Maut di Denpasar, Nengah Sudana Tinggalkan 3 Anak, Merantau Sejak Kecil
“Ia (Sudana) memang besar dan tinggal di Denpasar, orangnya sangat baik dan rajin. Dia juga selalu ramah dengan siapa pun sehingga dia punya banyak teman di mana-mana,” kenang Arjana.
Menurutnya anak korban yang pertama saat ini sudah bekerja di salah satu restoran di wilayah Ubud.
Baca juga: DISABET Ayam Taji Hingga Tewas di Denpasar, Berikut Kesaksian Lengkap Wayan Jeger di TKP Tajen
Sedangkan anak keduanya masih duduk di bangku kelas XI di salah satu SMA di Denpasar.
Kemudian anaknya yang paling kecil masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar (SD).
“Dengan musibah ini, anak sulungnya mungkin menjadi tulang punggung keluarga. Karena itu saja sudah bekerja,” ungkap dia.
Baca juga: KRONOLOGI Tajen Maut di Denpasar Bali, Sudana Tidak Bisa Menghindar, Ayam Sempat Berontak
Arjana juga menceritakan, saat dirinya menerima kabar Nengah Sudana terkena taji, ia langsung mengangkut ke rumah sakit.
Namun saat tiba di RS, sepupunya itu sudah meninggal dunia.
Kemungkinan Nengah Sudana kehabisan darah, akibat mengalami luka terbuka di tubuhnya setekah diserang ayam aduan yang masih terpasang taji.
Baca juga: Terkait Tajen Berdarah, Desa Adat Kesiman Denpasar Akan Bahas di Paruman Adat, Singgung Niskala
Jenazah Nengah Sudana telah dimakamkan di Setra Angantelu, Senin siang (28/7/2025).
Ribuan warga berjalan kaki ikut mengiringi jenazah Nengah Sudana ke tempat peristirahatan terakhirnya. (*)
Berita lainnya di Tajen di Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.