Kecelakaan di Jembrana
Kecelakaan OC di Pekutatan Bali Renggut Nyawa 2 Orang, Suardika dan Anaknya Tewas di TKP
Sementara kendaraan sepeda motor yang dikendarai ringsek pada bodi bagian depan dan belakang.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Peristiwa lakalantas di jalur tengkorak Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Kabupaten Jembrana kembali memakan korban, Jumat 25 Juli 2025 malam.
Seorang ayah dan anaknya yang mengendarai sepeda motor tewas di tempat setelah mengalami out of control (OC) di wilayah Pekutatan.
Dua korban disebutkan sempat terpental usai masuk ke gorong-gorong pinggir jalan raya tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh Tribun Bali, peristiwa lakalantas tersebut terjadi di kilometer 71-72 Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk tepatnya di sebelah selatan Masjid Nurul Huda Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, sekitar pukul 22.00 WITA.
Baca juga: Ayah Dan Anak Alami Kecelakaan Maut Di Jembrana Bali, Suardika Dikenal Sebagai Sosok Pekerja Keras
Bermula dari I Gusti Komang Suardika (37) bersama anaknya, I Gusti Kade Arya Dwipayana (14) asal Banjar Delod Bale Agung, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan mengendarai sepeda motornya dari arah timur menuju barat (Denpasar menuju Gilimanuk).
Saat itu, cuaca sedang hujan gerimis.
Sejumlah saksi atau warga sekitar menuturkan, sesampai di tempat kejadian atau medan jalan dengan tikungan dan kondisi jalan basah karena hujan gerimis, sepeda motor yang dikendarai ayah serta anaknya tersebut diduga tergelincir dan masuk ke gorong-gorong air.
Selanjutnya, sepeda motor korban sempat menabrak pos kamling di tempat kejadian perkara (TKP). Sepeda motor, Suardika dan anaknya terpental di pondasi rumah milik warga setempat. Akibat kejadian tersebut, Suardika serta anaknya menderita luka pada kepalanya dan meninggal dunia di TKP.
Sementara kendaraan sepeda motor yang dikendarai ringsek pada bodi bagian depan dan belakang.
“Saat kejadian sedang hujan gerimis. Diduga karena licin, kendaraan yang bersangkutan sulit dikendalikan hingga OC dan sempat menabrak pos kamling lalu terpental,” ungkap Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan saat dikonfirmasi kemarin.
Dia melanjutkan, pasca kejadian nahas tersebut, kedua korban dievakuasi ke Puskesmas Pekutatan untuk selanjutnya diantar ke rumah duka bersama keluarganya.
“Kami kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati saat berkendara di jalan raya. Terlebih lagi saat cuaca sedang hujan, karena potensi kecelakaan cukup tinggi,” imbaunya.
Tragedi kecelakaan sepeda motor yang merenggut nyawa ayah dan anaknya tersebut meninggalkan luka mendalam bagi keluarga.
Terlebih lagi, Suardika adalah sosok ayah yang pekerja keras. Ia dikenal sebagai pekerja dengan skill pertukangan yang mumpuni.
Perbekel Medewi, I Nengah Wirama menuturkan, salah satu warganya yang tinggal di Banjar Delod Bale Agung tersebut mengembuskan napas terakhirnya setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Desa Pulukan atau desa tetangga korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.