Kecelakaan di Jembrana

Ayah Dan Anak Alami Kecelakaan Maut Di Jembrana Bali, Suardika Dikenal Sebagai Sosok Pekerja Keras

kecelakaan di Jembrana, almarhum sedang membonceng anaknya dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

istimewa
Petugas Satlantas Polres Jembrana dan Polsek Pekutatan saat melakukan penanganan di TKP kecelakaan Renggut nyawa ayah dan anaknya di Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Jumat 25 Juli 2025 malam. Kecelakaan Renggut Nyawa Ayah dan Anak di Jembrana Bali, Tabrak Pos Kamling dan Terpental 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Tragedi kecelakaan sepeda motor yang merenggut nyawa ayah dan anak asal Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan meninggalkan luka mendalam bagi keluarga. 

Terlebih lagi, I Gusti Komang Suardika (37) adalah sosok ayah yang pekerja keras. Ia dikenal sebagai pekerja dengan skill pertukangan yang mumpuni. 

Perbekel Medewi, I Nengah Wirama menuturkan, salah satu warganya yang tinggal di Banjar Delod Bale Agung tersebut menghembuskan napas terakhirnya setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Desa Pulukan atau desa tetangga korban.

Ia tak menyangka bahwa menerima informasi warganya yakni pria yang lebih akrab disapa Kuncir dinyatakan meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. 

Baca juga: Kecelakaan Renggut Nyawa Ayah dan Anak di Jembrana Bali, Tabrak Pos Kamling dan Terpental

Terlebih lagi saat kejadian, almarhum juga sedang membonceng anaknya dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Kami dapat informasi sekitar pukul 11 malam. Bahwa yang bersangkutan (korban dan anaknya) meninggal dunia karena kecelakaan," tutur Nengah Wirama saat dikonfirmasi, Minggu 27 Juli 2025. 

Selama ini, kata dia, pria 37 tahun tersebut dikenal sebagai sosok pekerja keras. 

Berbagai pekerjaan khususnya dengan skill pertukangan akan dia lakoni untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarga. 

Sementara, anaknya yang meninggal dunia bersama ayahnya masih duduk di bangku SMP. 

"Informasinya, dia jemput anaknya di Pulukan untuk kembali pulang ke rumah. Tapi Tuhan berkata lain, terjadi musibah seperti itu. Dumogi amor ing acintya," ungkapnya. 

Disinggung mengenai prosesi upacara pengabenan almarhum, Wirama menyebutkan bakal dilaksanakan Senin 4 Agustus 2025 mendatang. 

Pengabenan akan dilaksanakan di Setra Adat setempat. Pihak Pemerintah Desa Medewi juga akan melaksanakan melayat ke rumah duka hari ini.

"Pengabenannya Senin depan di Setra Adat disini," tutupnya. 

Untuk diketahui, peristiwa kecelakaan maut di jalur tengkorak Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana kembali memakan korban, Jumat 25 Juli 2025 malam. 

Seorang ayah dan anaknya yang mengendarai sepeda motor meninggal dunia di tempat setelah mengalami out of control (OC) di wilayah Pekutatan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved