Tajen Maut di Bali
Garis Polisi Dipasang di TKP Tajen Maut di Denpasar, Keluarga Ikhlas Tak Usut ke Polisi
Publik mempertanyakan ketegasan polisi dalam menutup praktik Tajen sebagai perjudian di Bali pasca
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Publik mempertanyakan ketegasan polisi dalam menutup praktik Tajen sebagai perjudian di Bali pasca rentetan kasus yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
Terakhir tewasnya pria asal Karangasem, Nengah Sudana akibat terkena serangan Taji Ayam di Arena Sabung Ayam Abian Tubuh, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, pada Minggu 27 Juli 2025.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menerangkan bahwa Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat ini ditutup dan dipasang garis polisi setelah insiden tersebut.
"Lokasi sudah kami police line," ujar AKP Sukadi saat dihubungi Tribun Bali, pada Selasa 29 Juli 2025.
Pihak desa adat setempat sudah menyatakan bahwa sabung ayam tersebut bukanlah tajen yang merupakan bagian dari tradisi dan upacara keagamaan sehingga dipastikan tajen komersil atau praktik perjudian.
Disinggung mengenai hal tersebut, AKP Sukadi menyampaikan bahwa Polresta Denpasar sudah melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi dan keterangan pihak keluarga.
Baca juga: KISAH Pilu Korban Tajen Maut Kesiman Denpasar, Nengah Sudana Merantau Sejak Kecil Tinggalkan 3 Anak
"Kami sudah melaksanakan penyelidikan terkait kejadian itu, kami sudah mintai keterangan saksi saksi di lokasi, kami juga memintai keterangan dari pihak keluarga," bebernya.
Ia menambahkan, bahwa pihak keluarga tidak mengusut kasus ini dan ikhlas menerima kejadian sebagai musibah.
"Untuk pihak keluarga menerima ini sebagai musibah, karena keluarga menyadari bahwa almarhum mencari makan di lokasi dan keluarga tidak mempermasalahkan dan menerima dengan ikhlas," ucapnya.
Baca juga: MENDIANG Nengah Sudana Ternyata Tulang Punggung Keluarga, Korban Tajen Maut di Kesiman Denpasar
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, seorang pria asal Karangasem, I Nengah Sudana (50) tewas terkena taji ayam aduan di arena Sabung Ayam, Abian Tubuh, Jalan Sokasati, Kesiman, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, pada Minggu 27 Juli 2025 siang.
Korban yang berprofesi sebagai buruh harian lepas itu tidak bisa menghindar terkena serangan taji ayam dan sehingga mengakibatkan luka dan pendarahan.
Baca juga: Terkait Tajen Berdarah, Desa Adat Kesiman Denpasar Akan Bahas di Paruman Adat, Singgung Niskala
Nengah Sudana lalu digotong keluar dan dilarikan ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Puri Raharja menggunakan sepeda motor, namun nyawa korban tidak terselamatkan.
"Korban masuk UGD RS Puri Raharja pada Pukul 14.00 wita. Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter, kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, tidak ada sama sekali denyut nadi," ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, pada Senin 28 Juli 2025.
Baca juga: Serangan Taji Lukai Perut Sudana, Tajen di Kesiman Tewaskan Pria Asal Karangasem
Hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter rumah sakit ditemukan luka terbuka pada perut dengan panjang 14 cm x 5 cm kedalaman 10-14 cm
Pada punggung terdapat luka lecet dengan panjang 4 cm x 1 cm dan pada paha kanan terdapat luka terbuka dengan panjang 1,5 cm x 0,5 cm.
Seorang saksi di tempat kejadian perkara (TKP) Wayan Jeger menerangkan bahwa saat itu di dalam arena sabung ayam akan dilepas 2 ayam aduan dari arah Barat dan Timur.
Dari timur dipegang oleh Soma dan Barat dipegang oleh Bikul, sedangkan posisi korban berada pojok Barat Daya.
Ayam yang dipegang oleh Soma dari arah Timur berontak dan lepas selanjutnya mengejar ayam yang masih dipegang oleh Gede Puja Astika.
Karena takut, Bikul melompat keluar kalangan, sedangkan korban yg berada disebelahnya tidak bisa menghindar.
Sore harinya setelah dari pemeriksaan di Rumah Sakit, pihak keluarga membawa Jenazah korban ke kampung halaman Angantelu, Karangasem dengan menggunakan mobil Jenazah BPBD Kota Denpasar. (*)
Berita lainnya di Tajen di Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.