KESEHATAN

CUCI Hidung: Langkah Sederhana yang Efektif Membantu Mengatasi Sinusitis

Meski terdengar sepele, cuci hidung memiliki dasar ilmiah kuat dan sudah menjadi bagian dari terapi suportif di berbagai protokol medis THT.

|
Penulis: Kambali | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ISTIMEWA
CUCI HIDUNG - Gejala yang umum muncul antara lain hidung tersumbat atau berair, nyeri atau tekanan di wajah (terutama di sekitar dahi, pipi, atau di antara mata), penurunan penciuman, sakit kepala dan batuk yang memburuk di malam hari. 

Larutan yang digunakan sebaiknya adalah larutan garam isotonik (0,9 persen) atau hipertonik ringan yang tersedia di apotek, atau bisa dibuat sendiri di rumah dengan air matang yang sudah disterilkan dan diberi takaran garam sesuai anjuran medis. 

Penting untuk menggunakan air matang yang telah didinginkan atau air steril untuk mencegah infeksi, serta membersihkan alat secara rutin setelah digunakan. Penggunaan larutan garam yang terlalu pekat atau alat yang tidak bersih juga dapat menyebabkan iritasi atau infeksi sekunder.

Langkah-langkah umum:

Condongkan kepala ke depan dan sedikit miring ke satu sisi.

Masukkan ujung alat ke lubang hidung bagian atas.

Tekan alat perlahan agar larutan mengalir masuk ke satu lubang hidung dan keluar dari lubang hidung lainnya.

Selama menyemprotkan air, bisa menahan nafas untuk menutup saluran pernafasan. Pada anak2 bisa dengan meminta anak menyebutkan huruf A panjang (seperti berteriak).

Ulangi pada sisi yang berlawanan.

Buang sisa cairan dari hidung dengan perlahan.

Cuci hidung umumnya aman dilakukan, baik oleh anak-anak, orang dewasa, maupun penderita sinusitis kronis.

Namun, pada beberapa kondisi seperti infeksi telinga tengah aktif, cedera atau perdarahan hidung sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter THT sebelum melakukannya. 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved