Seputar Bali
KRONOLOGI Kecelakaan Kerja di Bangli, 3 Pekerja T3was, Masuk Bak Penampungan Berakhir Sesak Nafas
Kecelakaan kerja tragis terjadi di di Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli, Bali yang menelan 3 korban jiwa.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kecelakaan kerja tragis terjadi di di Banjar Seribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli, Bali yang menelan 3 korban jiwa.
Tragedi ini terjadi saat pekerja sedang melakukan pembangunan bak penampungan air di area gudang sepeda Bali Echo.
Plt Kasi Humas Polres Bangli, IPDA I Gede Gumiliarta, mengungkapkan bahwa ada potensi korban mengalami gagal nafas.
Hal ini karena bentuk dari bak penampungan air yang sedikit sempit dan sampai saat ini, kasus kecelakaan kerja ini masih dalam penyelidikan.
Baca juga: 26 Tahun Pegang Posisi Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri Pastikan PDIP Tak Bakal Jadi Oposisi
"Diduga korban mengalami gagal pernapasan pada saat membuka tiang pancang bekas coran bak penampungan air," ujarnya.
Dia menjelaskan, kejadian ini bermula pada Sabtu 2 Agustus 2025, sekira pukul 08.00 Wita, saat para korban mulai bekerja membongkar tiang penyangga bekas coran bak penampungan air.
Saat itu, korban pertama Nengah Darman masuk ke dalam lubang bak penampungan air di susul korban ke dua I Wayan Buda Adnyana.
Melihat kedua korban lemas, korban ketiga, I Ketut Juliawan hendak menolong keduanya.
Namun ia juga mengalami lemas di dalam bak penampungan air.
Anak Agung Putu Rimbawan berupaya untuk menolong ketiga korban, namun ia juga mengalami hal yang sama, yakni sesak nafas.
Beruntung saat itu ditolong oleh warga setempat, dan langsung dilarikan ke Puskesmas Susut 1.
"Ketiga korban lainnya tidak dapat diselamatkan mengingat sempitnya lubang bak penampungan air dan terbatasnya sarana untuk evakuasi korban,”
“Kemudian dengan menggunakan alat eskavator yang dipinjamkan warga sekitar TKP dan dibantu aparat kepolisian dan warga, korban dapat dievakuasi ke rumah sakit umum daerah Bangli," jelasnya.
Baca juga: LPS Beri Edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan di Kampus IMK Singaraja Bali

Baca juga: Jadi Masalah Kesehatan Global, Kenali Penyakit Hepatitis B Pada Tubuh
Adapun tempat ketiganya tewas adalah bak penampungan air dengan kedalaman 2,5 meter, panjang 6,5 meter dan lebar 3,5 meter.
Sementara lubang tempat masuk ke dalam bak air adalah 60 cmx60cm.
Korban meninggal diketahui adalah I Nengah Darman, I Wayan Buda Adnyana, dan I Ketut Juliawan. Sedangkan korban selamat adalah Anak Agung Putu Rimbawan.
Kecelakaan tersebut diduga terjadi karena korban mengalami gagal pernapasan saat membuka tiang pancang bekas coran bak penampungan air.
Proses evakuasi korban dilakukan dengan bantuan aparat kepolisian dan warga setempat, serta menggunakan alat eskavator yang dipinjamkan warga sekitar TKP.
Korban yang selamat, Anak Agung Putu Rimbawan, dirawat di Puskesmas Susut 1 setelah dievakuasi.
Jika dilihat, ada kemungkinan korban mengalami kasus yang dinamakan Asfiksia (Asphyxia).
Asfiksia adalah suatu kondisi medis saat kadar oksigen yang terdapat di dalam tubuh berkurang.
Kondisi ini bisa berakibat fatal bila terjadi secara terus-menerus dalam kurun waktu yang lama.
Beberapa komplikasi yang dapat timbul karena kondisi asfiksia adalah hilang kesadaran, kerusakan organ jantung dan paru-paru, kelumpuhan otak, bahkan berujung kematian.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari Amerika Serikat, asfiksia atau lebih dikenal dengan suffocation adalah cedera yang mengakibatkan kematian terbanyak kedua setelah keracunan pada tahun 2016, yaitu sebanyak 18.924 kasus.
Hingga saat ini, pihak kepolisian dan rumah sakit masih belum memberikan pernyataan lengkap mengenai kecelakaan kerja di Bangli ini. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.