Seputar Bali
KRONOLOGI Kasus Pengeroyokan di Denpasar, Gerombolan Anak Muda Diduga Curi Tas dan Dompet
Kasus pengeroyokan di Denpasar sempat membuat heboh masyarakat usai seorang pemuda berusia 31 tahun menjadi korban pengeroyokan dan pencurian.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kasus pengeroyokan di Denpasar sempat membuat heboh masyarakat usai seorang pemuda berusia 31 tahun menjadi korban pengeroyokan dan pencurian.
Kejadian pengeroyokan ini terjadi di daerah Lumintang, Denpasar Utara, Bali.
AKP Sukadi menjelaskan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan yang mendalam guna mengungkap pelaku pengeroyokan ini.
"Terlapor dalam lidik, tim Opsnal Reskrim Polsek Denpasar Utara sudah mendatangi TKP pengeroyokan," kata AKP Sukadi.
Baca juga: Pelaku Pengeroyokan di Denpasar Diburu, Korban Dipukul Gerombolan Anak Muda lalu Kabur
Korban yang beralamat di Jalan Dewi Sri, Gang Jepun, No 7, Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar ini menderita luka-luka hingga patah kaki akibat aksi pengeroyokan gerombolan anak muda tersebut.
"Korban mengalami luka lecet pada bagian bawah mata sebelah kiri, luka lecet pada siku tangan kanan, keseleo pada kaki kanan diduga patah," ujarnya.
Tak hanya itu, korban juga kehilangan satu buah tas selempang yang di dalamnya berisikan dompet.

Baca juga: Ribuan Warga Jembrana Bali Bekerja Di Luar Negeri, Terbanyak di Jepang, Ingin Perbaiki Ekonomi
KRONOLOGI PENGEROYOKAN
Peristiwa pengeroyokan ini bermula saat korban melintasi simpang Taman Kota.
"Korban dari arah Timur bertemu dengan segerombolan anak muda dari Selatan yang mana korban diteriaki sehingga korban langsung tancap gas sepeda motor," bebernya.
Korban langsung ditabrak oleh salah satu dari gerombolan anak muda tersebut dan setelah korban jatuh saat korban hendak lari menjauh namun korban langsung dihampiri oleh gerombolan anak muda tersebut.
"Mereka langsung memukul korban secara bersama - sama kemudian gerombolan anak muda tersebut langsung kabur meninggalkan korban sehingga atas kejadian tersebut korban melaporkan ke Polsek Denpasar Utara untuk penanganan lebih lanjut," pungkasnya.
Petugas medis yang menolong korban saat itu, Wayan Robert mengatakan menurut keterangan korban, korban tidak mengenal para pelaku karena tiba-tiba dibuntuti dan dihadang.
"Korban sendiri, tidak ada masalah, korban seketika dibuntuti dan dihadang oleh kelompok anak muda, korban sempat ditabrak dan dikeroyok sampai kacamata dan helm hancur," ujarnya.
Baca juga: Lestarikan Salak Bali, Sekda Karangasem Gaungkan Pelestarian Warisan Pertanian Dunia di Forum GIAHS
ANCAMAN HUKUMAN
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.