Berita Bali

Unik, Petulangan dalam Pitra Yadnya di Peliatan Ubud Digabung Jadi Satu

Upacara Pitra Yadnya atau ngaben di Banjar Teges Kawan dan Teges Yangloni, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud

ISTIMEWA
Pitra Yadnya - Petulangan Sidi Kara Jati, sarana petulangan berbagai soroh dalam Pitra Yadnya di Banjar Teges Kawan dan Yangloni, 

"Petulangan ini adalah perwujudan dari kebersamaan krama kami di dua banjar yakni Banjar Teges Kawan dan Teges Yangloni dalam melaksanakan Pitra Yadnya."

"Kami sebut Sidi Kara Jati sebagai ungkapan krama kami yang mesikian atau bersatu secara tulus dalam melaksanakan pitra yadnya ini," ungkap Kelian Tegas Kawan, I Wayan Mudalara didamlingi Kelian Teges Yangloni, I Made Sandiyasa Astawa 

Mereka menyebut, kebersamaan bukan hanya dalam bentuk membuat satu petulangan yang memuat semua soroh.

Namun mereka juga selaras dalam sarana lainnya, seperti petak dan sara upakara yang digunakan dalam Pitra Yadnya.

Dijelaskan, dalam upacara atiwa-tiwa tahun ini, diikuti sebanyak 18 sawa.

Pembiayaan dikeluarkan masing-masing sawa.

Biaya tersebut ditekan seefisien mungkin.

Prosesi persiapan ini telah berlangsung sejak  26 Juli 2025 dan acara puncaknya berlangsung pada 13 Agustus.

Bendesa Adat Peliatan, Cokorda Putra Wisnu Wardana mengapresiasi kreativitas Krama, yang telah membuka ruang baru untuk kebersamaan.

Di mana keberadaan tidak hanya saat masih hidup, tetapi juga saat menuju alam baka.  

Menurut Cokorda Putra, hal yang dilakukan Krama Teges Kawan dan Yangloni ini, relevan dijadikan percontohan banjar adat lainnya. 

"Intinya dalam yadnya ini adalah rasa dan ketulusan krama."

"Kami harap ke depannya teknis pelaksanaan atiwa-tiwa seperti ini menjadi contoh di tempat lain, di samping untuk mengefisienkan anggaran juga untuk keharmonisan antar krama," ujarnya. (*)

 

Berita lainnya di Ngaben di Bali
 
 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved