WNA di Bali

WNA Nekat Lakukan Atraksi Ekstrem di Air Terjun Sekumpul Buleleng, Videonya Viral

Seorang pria yang diduga Warga Negara Asing (WNA) melakukan aksi ekstrem di Air Terjun Sekumpul, Kecamatan Sekawan, Buleleng, Bali.

Istimewa
Slackline - Potongan video WNA melakukan atraksi slackline di objek wisata Air Terjun Sekumpul, Buleleng, Bali. Aksinya pun viral. 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Seorang pria yang diduga Warga Negara Asing (WNA) melakukan aksi ekstrem di Air Terjun Sekumpul, Kecamatan Sekawan, Buleleng, Bali.

Pria tersebut melakukan aksi akrobatik dengan berjalan di seutas tali (slackline walking) yang membentang di ketinggian.

Unggahan videonya pun viral.

Baca juga: VIDEO Kapal Wisata Terbalik di Sanur Bali, Dua WNA Tiongkok Tewas, Satu ABK Masih Dicari

Video tersebut awalnya diunggah oleh akun Kadek Lina melalui media sosial tiktok miliknya @kadeklina2 pada Senin (4/8/2025). 

Hingga akhirnya video tersebut diunggah ulang oleh akun infobali.viral melalui akun Instagram.

Pada video berdurasi 34 detik itu, terlihat seorang pria dewasa berjalan di seutas tali, yang membentang di ketinggian dengan latar belakang air terjun sekumpul.

Sayup-sayup terdengar suara warga lokal sembari menonton aksi yang dilakukan pria itu. 

Baca juga: IDENTITAS 2 WNA Tiongkok Korban Tewas Tragedi Terbaliknya Kapal Bali Dolphin Cruise II, 1 Terjebak!

Hingga tak berselang lama, momen menegangkan terjadi.

Pria yang diduga warga negara asing (WNA) itu hilang keseimbangan dan terjatuh dari tali.

Sontak warga yang menonton kaget. Namun beruntung, WNA tersebut menggunakan perangkat keselamatan. 

Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara membenarkan aksi tersebut dilakukan di Air Terjun Sekumpul.

Baca juga: TEWAS 2 WNA, 17 Korban Fast Boat Terbalik di Sanur Dirawat di RSUD Bali Mandara!

Ia mengatakan, setelah menerima informasi kegiatan slackline pihaknya di Dinas Pariwisata bersama Imigrasi Singaraja dan Satpol PP, menelusuri warga asing yang melakukan atraksi tersebut pada Rabu (6/7/2025).

"Kami menindaklanjuti laporan adanya kegiatan ekstrem di Air Terjun Sekumpul, untuk memastikan apakah atraksi slackline tersebut telah memiliki izin resmi atau tidak," ujar dia Rabu (6/7/2025).

Dari hasil penelusuran diketahui jika aksi tersebut merupakan inisiatif WNA, yang menginap di salah satu homestay milik warga setempat.

Baca juga: Menteri Agus: Pecat! Buntut Petugas Imigrasi Bantu Geng Rusia Peras dan Culik WNA di Bali

Sayangnya informasi mengenai WNA tersebut tidak ada.

Sebab pihak homestay tidak mendokumentasikan foto paspor dan sebagainya. 

"Makanya imigrasi tadi mengedukasi pihak homestay agar ke depan menggunakan sistem informasi atau Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA)," ujarnya. 

Dikatakan pula, total ada 12 WNA yang menginap di homestay.

Baca juga: Menteri Agus: Pecat! Buntut Petugas Imigrasi Bantu Geng Rusia Peras dan Culik WNA di Bali

Mereka juga membawa peralatan untuk melakukan slackline. 

Lanjut Dody, para WNA itu sempat mengutarakan niatnya melakukan slackline ke pemilik homestay.

Pihak homestay kemudian berkoordinasi dengan pengelola air terjun dan perbekel. 

"Mereka sempat menunjukkan lisensi yang dimiliki. Dari pihak desa dikira mereka akan melakukan canyoning. Kalau canyoning kan sudah biasa dilakukan di seputaran Gitgit ataupun Sambangan," ucapnya. 

Baca juga: Diduga Depresi, Seorang WNA Mengamuk di Ubud Bali, Sempat Lempar Barang Warga dan Menyakiti Diri

Namun baru dua orang WNA melakukan slackline, atraksi itu akhirnya dihentikan oleh Bhabinkamtibmas setempat karena dinilai terlalu berbahaya. 

Dody bersyukur aktivitas ini tidak menyebabkan kecelakaan.

Ia juga menilai kegiatan yang dilakukan para WNA itu justru menambah popularitas pariwisata di Buleleng. 

Baca juga: GENG RUSIA Dibantu 2 Petugas Imigrasi? WNA Terlibat Kasus Pemerasan, Penculikan dan Penganiayaan

"Walau demikian kami tetap tidak merekomendasikan kegiatan tersebut, karena beberapa hal. Terutama kami tidak menjual jasa layanan ekstrem seperti itu."

"Selain juga di wilayah sekitar ada pura yang notabene tempat suci, sehingga tidak cocok dengan aktivitas seperti itu," tandasnya. (*)

 

Berita lainnya di WNA di Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved