Sampah di Bali
Denpasar Akan Bangun 4.700 Teba Modern, Beroperasi Awal Tahun 2026
Gubernur Bali, Wayan Koster menyebut pengelolaan sampah berbasis sumber akan mulai berjalan, khususnya di Kota Denpasar.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Lokasi insinerator nantinya merupakan waste to energy, energi yang dihasilkan olahan sampah harus diambil oleh PLN.
“Di perpres yang lama harga listrik yang diambil PLN adalah 13 sen, gak layak secara investasi."
"Sekarang Perpresnya diubah kira-kira besarannya belum tahu finalnya, 18-20 sen. Kalau itu dijadikan Perpres, investasinya bisa berjalan,” kata dia.
Anggaran insinerator dengan Perpres baru kira-kira akan menghabiskan dana Rp 2 triliun, dengan minimum sampah 1000 ton per hari.
“Tanahnya harus disiapkan pemerintah daerah 5 hektare minimal, sudah ada ketentuannya. Jadi kalau itu sudah jadi, beres sampah itu. Perlu waktu 2 tahun transisi ini."
"Kan sampahnya keluar setiap hari. Maka sekarang yang dioptimalkan TPS3R, teba modern, TPST, itu dulu. Nanti di Badung juga begitu, sehingga volume yang ke TPA suwung akan menurun drastis,” tutupnya. (*)
Berita lainnya di Sampah di Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.