Penganiayaan di Bali

Korban Cabut Laporan, Aksi Saling Tebas di Buleleng Berakhir Damai, Fauzi Mendengar Bisikan

Sohihul Islam, korban penganiayaan yang berujung saling tebas di Banjar Dinas Barat Jalan, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada

Tribun Lampung
Ilustrasi penganiayaan - Korban Cabut Laporan, Aksi Saling Tebas di Buleleng Berakhir Damai, Fauzi Mendengar Bisikan 

"Sepertinya iya. Karena yang bersangkutan merasa sering halusinasi."

"Selanjutnya yang bersangkutan menjalani pengobatan ke ahli jiwa di RSUD Buleleng atas permintaan pribadi," tandasnya. 

Untuk diketahui, peristiwa penganiayaan berujung saling tebas ini berawal saat Fauzi mendatangi rumah Sohihul pukul 06.00 Wita.

Ia mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata cabang (trisula).

Sohihul yang baru pulang salat subuh di masjid, saat itu tengah bersantai sambil menonton televisi.

Melihat Fauzi datang, Sohihul sempat bertanya "ada apa?", tapi Fauzi membalas dengan jawaban tidak karuan. 

Tak berselang lama, Fauzi segera menyerang Sohihul menggunakan trisula yang dia bawa.

Sohihul sempat menangkis dengan tangan kosong.

Tapi karena terus diserang, Sohihul akhirnya mengambil sabit di belakang pintu dan melakukan perlawanan balik. 

Perkelahian keduanya berlangsung seberapa saat, hingga tetangga yang mengetahui perkelahian itu berusaha melerai.

Sohihul sempat melaporkan penyerangan ini pada Perbekel, sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. 

Akibat aksi saling tebas itu, Sohihul mengalami luka lebam dan bengkak pada kedua tangannnya, serta memar di bagian rahang.

Sedangkan Fauzi mengalami luka tebasan. 

Karena seingat Sohihul, tebasan yang dia lakukan mengenai Fauzi sebanyak dua kali. (*)

 

Berita lainnya di Penganiayaan di Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved