Berita Buleleng

WBP Ikut Lestarikan Budaya Bali, Bawakan Tari Janger Sukses Pukau Pengunjung Bulfest 2025

Penampilan tari janger dari WBP Lapas Singaraja berlokasi di panggung Puri Buleleng, Kelurahan Kampung Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

ISTIMEWA
TARI JANGER - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Singaraja saat membawakan tari janger pada gelaran Buleleng Festival 2025, Selasa (20/8) di Puri Buleleng. Penampilan WBP mendapat respon positif dari para penonton. 

TRIBUN-BALI.COM -  Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Singaraja turut berkontribusi dalam gelaran Buleleng Festival (Bulfest) 2025. Mereka menampilkan tari janger. Penampilan para WBP berhasil memukau penonton yang memadati arena sekitar panggung. 

Total ada 21 orang yang ikut berpartisipasi menari janger. Mereka terdiri dari 15 orang laki-laki dan enam wanita. Penampilan mereka diiringi enam penabuh gamelan yang juga merupakan WBP. Seluruhnya tampil dengan kostum dan riasan yang digarap serius. 

Penampilan tari janger dari WBP Lapas Singaraja berlokasi di panggung Puri Buleleng, Kelurahan Kampung Singaraja, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Mereka mendapat jadwal tampil di hari kedua pelaksanaan Bulfest, yakni pada Selasa (19/8) malam. 

Baca juga: TERANCAM Masuk Bui? Lisa Mariana Tampak Belum Nyerah, Reaksi Istri Ridwan Kamil Bodo Amat!

Baca juga: JASAD IGK Manila Dikremasi di Jakarta, Prosesi Dipimpin Pinandita, Abu Disemayamkan di Ruang Kerja  

Kepala Lapas Singaraja, Gusti Lanang Agus Cahyana Putra, menyampaikan penampilan para WBP Lapas Singaraja berawal dari undangan Dinas Kebudayaan Buleleng. Diungkapkan, kesenian yang dipentaskan merupakan hasil binaan sanggar seni di dalam Lapas bernama Sekaa Griya Winaya. Sanggar ini beranggotakan lebih dari 36 narapidana, yang terbagi dalam seni tari, gamelan, dan kidung. 

"Ada yang memang sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman menari, ada pula yang baru belajar di Lapas. Warga binaan yang memiliki keterampilan seni menjadi pelatih bagi sesama napi. Namun sesekali kami juga melibatkan sanggar seni dari luar untuk melatih," ucapnya. 

Menurut Gusti Lanang, partisipasi WBP dalam kegiatan seni budaya di luar lapas bukan merupakan yang pertama. Sebelumnya para WBP juga pernah tampil dalam pertunjukan seni di panggung Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno di Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng, beberapa waktu lalu. 

Tentu ada pengamanan khusus selama pementasan narapidana berlangsung. Hampir 100 orang petugas gabungan diterjunkan, termasuk 40 anggota kepolisian. "Sekitar 10 menit sebelum tampil, para warga binaan baru diberangkatkan dari Lapas. Kostum dan riasan sudah dipersiapkan sejak di dalam Lapas," terangnya.

Gusti Lanang menambahkan, Bulfest 2025 menjadi bukti bahwa warga binaan juga bisa berkontribusi positif bagi masyarakat. Menurutnya momentum ini membuktikan kepada masyarakat luas, bahwa warga binaan juga bisa memberikan kontribusi positif. "Walaupun dengan posisi masih di dalam jeruji besi tetapi tidak menghalangi warga binaan untuk ikut melestarikan adat dan budaya seni Bali," tandasnya. (mer)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved