Sampah di Bali
Atasi Masalah Sampah, Desa Tibubeneng Badung Bali Lanjut Buat Teba Modern
Melalui program ini, pihaknya berharap seluruh KK di Tibubeneng dapat memiliki teba modern.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Bahkan ia sempat berkomunikasi dengan beberapa partner untuk menyediakan teknologi yang tanpa menghasilkan bau.
"Nanti ya mudah-mudahan tahun 2025 diperubahan, atau setidaknya induk di 2026, kami sudah bisa mewujudkan pengolahan sampah atau TPS3R. Sehingga nanti sampah itu akan tuntas di desa kami,” terangnya.
Kamajaya pun mengaku, penanganan sampah ini tidak dilakukan sendiri, melainkan ada keterlibatan seluruh desa adat dan tentunya masyarakat.
Terlebih penutupan TPA Suwung adalah peringatan terakhir atau cambuk semangat pengelolaan sampah secara mandiri.
“Kuncinya di sini, kami sadar itu. Dan kami mengajak masyarakat tidak usah kita ribut, menyalahkan si A, si B, tapi yuk kita lakukan langkah bersama-sama, mulai dari diri sendiri, mulai dari rumah, mulai dari lingkungan, itu akan kami gerakkan,”jelasnya.
Dijelaskan, jika tidak ditangani dengan serius, Ia menegaskan, Desa Tibubeneng tidak akan menjadi tujuan wisatawan.
Terlebih sampah setiap harinya di desa tersebut tidak kurang dari 30 ton.
“Karena suka tidak suka, siap atau tidak siap, khususnya di Desa Tibubeneng yang menghasilkan sampah hampir tidak kurang dari 30 ton setiap hari, kalau tidak dilakukan langkah-langkah yang serius, yang konkret, ini akan menjadi kiamat," bebernya.
Diakui banyaknya volume sampah, ini daerah pariwisata yang mendatangkan tamu, yang alamnya mutlak harus dijaga untuk sustainable pariwisata itu sendiri. Sehingga jumlah sampah diperkirakan 30 ton setiap harinya. (*)
Kumpulan Artikel Badung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.