Penemuan Mayat di Jembrana

Kematian Warga Gilimanuk Bali Masih Jadi Misteri, MH Ditemukan Kaku dengan Luka Lebam di Tubuhnya

Setelah didatangi ke kamarnya, tak diduga pria 35 tahun tersebut sudah terbujur kaku dan diketahui ada sejumlah luka lebam pada tubuhnya.

Istimewa
OLAH TKP - Personel kepolisian saat melakukan olah TKP di lokasi kejadian ditemukannya seorang warga meninggal dunia dengan sejumlah luka di tubuhnya di wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat 23 Agustus 2025 sore. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Kepergian seorang warga Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana berisinial MH (35) masih menjadi tanda tanya. 

Sebab, ia ditemukan dalam kondisi terbujur kaku dan terdapat luka lebam di sebagian tubuhnya di kamar rumahnya, Jumat 23 Agustus 2025 kemarin. 

Banyak spekulasi muncul dari tanda tersebut. Namun, pihak keluarga untuk sementara waktu menolak melakukan autopsi untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.

Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, keluarga awalnya ingin membangunkan pria tersebut karena tak kunjung keluar kamarnya. 

Baca juga: 6 Berita Bali Hari Ini, Penemuan 2 Mayat Dengan Mulut Berbusa, Arus Balik Dari Nusa Penida Membludak

Setelah didatangi ke kamarnya, tak diduga pria 35 tahun tersebut sudah terbujur kaku dan diketahui ada sejumlah luka lebam pada tubuhnya.

Setelah ditemukan dalam kondisi tersebut keluarga korban lantas melapor ke Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk

Setelah menerima laporan pihak kepolisian khususnya tim Inafis Polres Jembrana mendatangi lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

Setelah itu juga jenazah pria juga dibawa ke Puskesmas Melaya 2 untuk dilakukan pemeriksaan luar. 

Setelah semua selesai, atas kesepakatan keluarga, jenazah akhirnya dimakamkan di tempat pemakaman setempat. 

Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim Inafis ke lokasi untuk penanganan. 

Hanya saja, pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kematian korban mengingat keluarga korban tak setuju untuk dilaksanakan autopsi. 

“Keluarga korban tidak setuju untuk dilakukan autopsy,” jelas AKBP Kadek Citra.

Dia melanjutkan, hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kematian warga Gilimanuk yang saat ini masih misterius tersebut.

“Kita masih penyelidikan lebih lanjut,” tegasnya. 

Terpisah, Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma saat dikonfirmasi, Minggu 24 Agustus 2025 menyebutkan, korban yang merupakan warga Lingkungan Asri tersebut pertama kali ditemukan oleh ayahnya. Mengingat istrinya masih berada di Jawa. 

Sehari-harinya, yang bersangkutan memang bekerja di kawasan Pelabuhan Gilimanuk yakni mengurus truk.  

“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Untuk almarhum sudah dimakamkan saat hari ditemukan juga,” jelas Tony. 

Disinggung mengenai adanya informasi bahwa sejumlah keluarganya yang masih ingin mengungkap penyebab kematiannya, Tony menyebutkan secara umum pihak keluarga telah menerima kematian korban. Namun, ada juga yang masih mempertanyakannya. 

“Secara umum pihak keluarga ada yang mengatakan sudah menerima kematian korban dengan ikhlas. Sementara juga ada informasi masih ingin mengungkap penyebab kematian korban. Mungkin karena kondisi saat ditemukan tidak wajar, ada luka-luka juga,” ungkapnya. (mpa)

Kumpulan Artikel Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved