Berita Jembrana

Guru di Jembrana Terpaksa Mengajar Lebih dari 24 Jam, Ratusan Guru Pensiun Akhir Tahun

Akhir tahun 2025, ratusan guru di Jembrana akan memasukin masa pensiun. Sehingga untuk sementara Jembrana terpaksa harus menambah jam mengajar

Ganendra
Ilustrasi guru - Guru di Jembrana Terpaksa Mengajar Lebih dari 24 Jam, Ratusan Guru Pensiun Akhir Tahun 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Akhir tahun 2025, ratusan guru di Jembrana akan memasukin masa pensiun.

Sehingga untuk sementara Jembrana terpaksa harus menambah jam mengajar guru.

Sementara belum ada kabar dari pemerintah pusat terkait perekrutan ASN baik CPPPK maupun CPNS di tahun 2026 mendatang.

"Total ada 113 orang guru di semua jenjang (TK-SMP) yang pensiun tahun ini," sebut Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra saat dikonfirmasi, beberapa waktu lalu.

Baca juga: BUKA PINTU MENDADAK, Gadis 18 Tahun Tewas, Kecelakaan Tragis di Jembrana Renggut 2 Nyawa

Dia menjelaskan, dengan adanya ratusan guru yang pensiun tersebut, jumlah tenaga pendidik di Gumi Makepung semakin berkurang.

Apalagi sebelumnya guru yang direkrut dengan sistem kontrak sekolah terpaksa dihentikan karena kebijakan pemerintah pusat mengingat masa kerja belum dua tahun.

"Beberapa waktu lalu juga ada guru yang statusnya kontrak sekolah untuk mengisi kekurangan diputus karena belum dua tahun," ungkapnya. 

Disinggung mengenai solusi sementara, Disdikpora Jembrana mengakui telah memiliki beberapa opsi sebelah langkah antisipasi atau memenuhi kekurangan tersebut.

Baca juga: Dalam Semalam 2 Kecelakaan Terjadi di Jalur Tengkorak Jembrana Bali, 2 Nyawa Pengendara Melayang

Yang utama adalah memanfaatkan guru yang sudah ada. Jika sebelumnya guru mengajar selama 24 jam, kini bisa lebih dari itu. 

"Memang ada beberapa guru yang mengajar di atas 24 jam itu. Ini untuk mengisi kekurangan guru yang terjadi di Jembrana," ungkapnya. 

Apakah ada rencana mengusulkan formasi ASN seperti PPPK atau PNS kedepannya, Anom Saputra mengakui tentunya karena sudah melakukan penghitungan, upaya pengusulan guna memenuhi kekurangan guru itu bakal dilakukan. 

"Kita sudah menghitung (kekurangan), apakah nanti statusnya PPPK, CPNS kira harus buka formasi. Kita juga sudah membahas perencanaan dengan berbagai pihak terkait untuk mengisi kekurangan tersebut," tandasnya. 

Baca juga: Kecelakaan di Jembrana Renggut Nyawa Wanita Muda, Jatuh Terseret Lalu Diseruduk Bus

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jembrana, Siluh Ktut Natalis Semaradani menyebutkan, hingga saat ini belum ada informasi atau surat resmi dari Kementrian Pan RB terakit pengusulan formasi ASN di daerah. Padahal saat ini Jembrana masih kekurangan pegawai terutama di bidang pendidikan khususnya guru.

Di sisi lain, belanja pegawai pada APBD Jembrana saat ini sudah mencapai 39 persen. Sementara sesuai arahan pemerintah pusat, alokasi anggaran untuk ASN mulai tahun 2027 wajib hanya 30 persen. 

"Dari Menpan RB belum ada surat untuk pengusulan. Di Jembrana masih kekurangan terutama guru, tapi untuk guru sementara masih bisa dioptimalkan (guru yang ada)," tandasnya. (*)
 

 

 Berita lainnya di Guru di Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved