TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Krama Bali diimbau untuk lebih hati-hati konsumsi makanan olahan dari daging babi yang masih mentah.
Contohnya lawar merah, kuah komoh, sate, hingga babi guling.
Makanan dengan olahan daging yang tidak matang dan terinfeksi bakteri bisa menyebabkan penyakit Meningitis Streptococcus Suis (MSS) atau meningitis babi.
Penyakit meningitis babi ini menyerang puluhan warga Desa Sibang Gede dan Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali.
Hal tersebut diketahui setelah dilakukan pemeriksaan tujuh sampel di Laboratorium Mikro RSUP Sanglah dari pasien yang dirawat di RSUD Mangunsada, Badung.
"Penyebabnya streptococcus suis, ditularkan lewat makan darah babi atau daging babi yang tidak dimasak dengan matang. Dari tujuh sampel pasien, ada dua pasien yang dinyatakan positif," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, MPPM, Jumat (10/3/2017) sore.
Kabar tersebut juga dibenarkan oleh dr Made Susilawathi, SpS, Divisi Infeksi dan Imunologi dan SMF Neurologi FK UNUD/RSUP Sanglah, Denpasar.
Ia menyatakan telah dilakukan uji sampel pada tujuh pasien dari RSUD Mangunsada, Kapal, Badung.
"Uji lab sudah dilakukan dari tujuh potongan sampel. Diuji di Sanglah dan hasilnya dua positif terjangkit," ungkapnya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (10/3/2017) sore.
Di RSUP Sanglah Denpasar juga terdapat satu pasien yang terindikasi mengidap penyakit serupa.
Pasien tersebut merupakan rujukan dari RSUD Tabanan.
"Ada satu pasien di Sanglah rujukan dari Tabanan tapi belum ada hasil labnya. Jadi belum bisa dikatakan positif dan baru suspect," kata Suarjaya.
Kasus ini bermula saat ada laporan kasus dugaan enchepalitis di Sibang Gede, Minggu (5/3/2017).
Sehari setelahnya dilakukan penyelidikan epidemologi oleh Dinkes Provinsi bersama Dinkes Badung.
Dari rangkaian penyelidikan tersebut ditemukan 18 orang mengalami kasus demam dan pusing setelah mengkonsumsi olahan daging babi berupa lawar, kuah komoh, sate, dan olahan lainnya.