TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah digusur dari lokalisasi Padang Galak, Kesiman, Denpasar, Bali, puluhan Pekerja Seks Komersial (PSK) di sana ternyata tidak menyerah untuk meneruskan pekerjaannya.
Mereka pun berpindah tempat.
Ada yang bekerja di lokalisasi di sebelah Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar, dan ada pula yang membangun kompleks baru yang disebut sebagai Kompleks Jagung Tiga.
Kompleks Jagung Tiga ini berada sekitar 100 meter ke barat dari arah Kompleks Jagung Satu.
Kompleks Jagung Satu dan sejenisnya itu adalah sebutan atau istilah setempat untuk blok-blok dengan deretan bangunan di lokalisasi Padang Galak selama ini.
Baca: Bisnis Esek-esek di Padang Galak Mulus Asal Setor Rp 14 Juta Per Bulan, Tarif Sekali Ngamar Segini
Baca: Kompleks Prostitusi Padang Galak Dikabarkan Akan Jadi Sekolah Internasional, PSK Bingung
Baca: Kompleks ‘Jagung’ di Lokalisasi Padang Galak Ditutup, Pemkot Denpasar Kaget
Para PSK yang tergusur itu rupanya tidak ingin lepas dari pekerjaannya untuk melayani nafsu biologis kaum hidung belang.
“Habis mau kerja di mana lagi. Enakan kerja gini mah,” kata Dinda, salah satu PSK yang sebelumnya bekerja di Kompleks Jagung Satu.
Seorang pemilik bisnis esek-esek di Padang Galak, yakni MN, mengungkapkan bahwa saat ini justru lokalisasi terbesar di Denpasar bukan lagi di Padang Galak, tetapi di sebuah kawasan di sebelah Jalan Bypass Ngurah Rai, tepatnya yang terdapat tulisan “parkir” di sisi kiri dari arah utara.
Di sana, menurut MN, ada sedikitnya 40 rumah yang mengoperasikan bisnis prostitusi.
“Di sana 40 rumah. Malahan, di sana lebih besar dari sini (Padang Galak). Jumlah ceweknya juga lebih banyak di sana,” ungkap MN kepada Tribun Bali. (*)
Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali
Follow >>> https://www.instagram.com/tribunbali
Subscribe >>> https://www.youtube.com/Tribun Bali