Mengejutkan, Penyebab Kematian Siswi SMP di Tabanan, Dokter Temukan Luka Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari ini, Senin (22/1/2018) tim dokter Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali telah melakukan autopsi terhadap jenazah siswi SMP asal Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Bali yang meninggal setelah berhubungan badan.

Baca: BREAKING NEWS: Babak Baru Kematian Siswi SMP Usai Intim di Tabanan, Sosok Ini Jadi Tersangka

Baca: Periksa Jasad Siswi SMP Tabanan, Ditemukan Memar di Leher, dan Paha, Tapi Ini Penyebab Kematiannya!

Outopsi tersebut dilakukan sekitar 08.30 Wita.

Baca: Siswi SMP Tewas Usai Behubungan Intim di Tabanan, Jenazahnya Dipulangkan saat Purnama Mendatang

Baca: Pacar Siswi SMP yang Tewas Usai Berhubungan Badan Diperiksa, AKP Suyasa : Kenapa Bisa Sebebas Itu?

Baca: Mobil Pemburu Preman Tiba di RSUP Sanglah Diduga Terkait Kematian Siswi SMP Usai Berhubungan Intim

Dari hasil pemeriksaan fisik, ditemukan beberapa luka lecet dan luka memar di tubuh korban.

Menurut keterangan Kepala Instalasi Kedoteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, dr. Dudut Rustiyadi, luka lecet dan memar tersebut ditemukan di bibir, leher kanan-kiri, dada, dan paha kanan-kiri.

"Dari pemeriksaan luar jenazah, kami temukan ada beberapa luka, yaitu luka lecet dan memar pada daerah bibir, leher, dada dan di paha," kata Dudut.

Selain itu, dari kemaluan juga keluar darah.

Penyebab korban meninggal dari hasil pemeriksaan luar karena kekurangan oksigen.

Hal ini karena ditemukan warna kebiruan di bibir dan kuku.

Dari organ-organ dalamnya juga ada bintik-bintik pendarahan dan pelebaran pembuluh darah.

"Jadi orang ini mati, karena mati lemas kekurangan oksigen," tambah Dudut. 

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMP asal Kecamatan Selemadeg berinisial LGDS (14) meninggal setelah berhubungan badan sebanyak dua kali dengan pacarnya berinisial AW (25) asal Kecamatan Seririt, Singaraja. 

Informasi yang berhasil dihimpun Tribun Bali, kedua sejoli ini mulai saling mengenal sejak 29 Desember 2017 melalui aplikasi BBM.

Perkenalan itu diikuti beberapa kali mulai pertemuan. 

Dan keduanya sepakat berpacaran.

AW kemudian mengajak LGDS berhubungan intim layaknya hubungan suami istri, Minggu (21/1/2018).

Sebelumnya, keduanya bertemu di daerah Air Terjun Singsing Angin, Desa Apit Yeh, Kecamatan Selemadeg sekira Pukul 13.30 wita.

Kemudian korban diajak oleh pacarnya ke tempat kost di daerah Dangin Carik, Tabanan.

Sesampai di kost, mereka ngobrol dan nonton televisi lalu berhubungan badan sebanyak dua kali. 

Pada saat berhubungan badan yang kedua kali, korban mengeluarkan darah dari kelaminnya, kemudian selesai berhubungan ditinggal oleh pacarnya ke kamar mandi.

Kembali dari kamar mandi tiba-tiba dilihat korban sudah tidak sadarkan diri, lalu sang pacar membawa korban ke rumah sakit sekira pukul 15.30 wita. 

Sampai di BRSUD Tabanan korban langsung diperiksa dan dinyatakan meninggal.

Hasil pemeriksaan luar,  korban mengalami pendarahan di kelamin, kulit lebam, diperkirakan korban sudah meninggal di atas 30 menit atau dibawah pukul 14.00 wita. 

Dokter jaga di UGD BRSUD Tabanan, dokter Deni membenarkan kejadian tersebut.

Jenazah korban telah selesai diperiksa pada sore hari.

"Untuk penyebab pasti kematian korban,  harus menunggu hasil autopsi dulu. Rencananya akan dibawa ke RSUP Sanglah," katanya,  Minggu (21/1/2018). 

Kasubag Humas Polres Tabanan AKP I Putu Oka Suyasa membenarkan adanya peristiwa itu.

Pacar korban saat ini masih berada di Polres Tabanan untuk dimimtai keterangan. 

"Benar ada kejadian itu. Pacarnya masih di Polres dan jenazah korban akan dibawa ke RSUP Sanglah, " jelasnya. 

Waduh, Gara-gara Ciuman 'Cupang' di Leher, Remaja Meninggal Dunia Penyebabnya Tak Disangka

Seorang remaja di Mexico meninggal dunia setelah dicium kekasihnya.

Yang mengejutkan, ciuman itu diberikan sang kekasih di bagian leher remaha bernama Julio Gonzales (17).

Dikutip dari laman Daily Mirror, akibat ciuman di leher atau live bite menyebabkan Gonzales gumpalan darah.

 
Lebih parah lagi, gumpalan darah itu menyebabkan remaja tersebut menderita stroke.

Julio Gonzales mengalami kejang-kejang beberapa hari setelah dicium kekasihnya yang usianya 7 tahun lebih tua.

Melihat hal itu, keluarga Julio kemudian membawanya ke rumah sakit Iztapalapa, Mexico City, tapi nyawa lelaki itu tidak bisa diselamatkan.

Dokter mengatakan, penyebab tewasnya remaja itu akibat ciuman cinta di leher dibarengi hisapan yang menyebabkan terjadi pembekuan darah ke otak.

Orangtua Julio dilaporkan telah menyetujui hubungan asmara anak mereka meski ada perbedaan usia tujuh tahun dengan sang pacar.

Namun setelah kejadian itu, sang kekasih menghilang.

Ini bukan pertama kalinya keduanya melakukan ciuman cinta di leher atau di Indonesia dikenal dengan sebutan 'cupang'.

Kejadian serupa juga pernah dialami seorang wanita bernama Maori berusia 44 tahun menderita stroke ringan setelah menerima ciuman cinta dari pacarnya.

Dokter berjuang untuk menemukan penyebab stroke sampai mereka melihat memar di sisi kanan lehernya.

Wanita itu mengatakan, kekasihnya menggigit lehernya beberapa hari sebelumnya.

Petugas medis mengatakan, gigitan dekat arteri utama telah menyebabkan gumpalan darah dan hal itu pula yang menyebabkan aliran ke jantung wanita itu terganggu sehingga ia mengalami stroke.

Akibat kejadian itu, wanita tersebut kehilangan gerakan di lengan kirinya.

Teddy Whu, salah satu dokter yang merawat wanita itu, mengatakan, akibat gigitan cinta ada banyak darah yang terhisap ke area yang terkena gigitan.

Mengerikan bukan?

Hanya karena ciuman, nyawa seseorang bisa hilang.(*)

Berita Terkini