TRIBUN-BALI.COM - Akhir-akhir ini gerakan kembali ke alam banyak didengungkan dengan alasan menjaga keseimbangan dan kesinambungan lingkungan.
Gerakan ini akhirnya juga berimbas pada makanan yang kita pilih.
Kini makin banyak diet berbasis prinsip dan konsep hidup.
Misalnya saja diet vegan yang tidak mengonsumsi ataupun memakai unsur hewani sama sekali, pescatarian yang menghindari daging tapi tetap makan ikan atau flexitarian yang memperbanyak konsumsi nabati dan hanya sedikit produk hewani.
Terbaru, perkenalan pada tren diet planetarian yang peduli lingkungan.
Baca: Rekomendasi Body Scrub Lokal untuk Kulit Sehat & Cerah Alami, Ada Lulur Tradisional Bali
Baca: Jalan Kaki Pun Bisa Bikin Tubuh Ideal, Begini Caranya
Planetarian berarti hanya mengonsumsi makanan yang ramah lingkungan atau metode produksinya rendah emisi karbon.
Tujuannya adalah makan untuk mengurangi masalah lingkungan dan pemanasan global.
Planetary Health Diet diumumkan oleh EAT-Lancet Commission, sebuah organisasi internasional yang bertugas menentukan target untuk produksi pangan berkelanjutan.
Mereka berharap diet ini dapat memiliki dampak yang sangat positif.
''Hari ini, produksi pangan global adalah pendorong tunggal terbesar degradasi lingkungan, ketidakstabilan iklim, dan pelanggaran batas-batas planet.
Baca: Jelang Nyepi, Perajin Ogoh-ogoh Banjir Pesanan
Baca: Hilang Selama 18 Tahun, Polisi Temukan Mayat Perempuan Ini dalam Freezer di Rumahnya
Diet yang tidak sehat sekarang menjadi faktor risiko utama untuk beban penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker,'' demikian yang tertulis di situs resmi mereka.
Dilansir dari laman Metro, kita diperbolehkan makan daging dalam jumlah sedang.
Namun, diet berfokus pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan protein nabati.
Tren diet planetarian ini jauh lebih ketat daripada diet vegan.
Hanya saja, dapat disesuaikan dengan kebutuhan diet daging.
Baca: Datangi Bawaslu Bali, Tim Prabowo-Sandi Konsultasi Untuk Laporkan Koster Terkait Dugaan Kampanye
Baca: Sempat Jadi Topik Bahasan pada Debat Capres, Berikut 4 Unicorn di Indonesia yang Perlu Diketahui
Meskipun diet ini bertujuan membuat planet lebih sehat, kesehatan manusia juga harus diperhatikan.
Itulah sebabnya dalam diet planetarian hanya diperbolehkan mengonsumsi daging dalam jumlah yang sedikit.
Golongan penganut diet ini mengatakan, penting untuk mengurangi konsumsi daging secara keseluruhan karena produksi daging berkontribusi dalam meningkatnya biaya sosial dan ekonomi dari kesehatan masyarakat yang buruk.
Selain itu, produksi daging juga menyebabkan bencana iklim dan degradasi lingkungan.
Diet ini tidak membatasi semua kelompok makanan secara menyeluruh dan hanya fokus pada produk yang tidak diolah pabrik tetapi memiliki manfaat kesehatan secara signifikan dan tahan lama.
Baca: Kamu Mudah Lelah atau Napas Tersengal-sengal? Waspada Tanda Tubuhmu Tidak Sehat
Baca: 4 Bahan Pokok Ini Mengalami Kenaikan Harga, Cabai Naik hingga Rp 1.500
Pakar nutrisi dari Harley Street, Rhiannon Lambert, menjelaskan diet ini bukan tentang mengurangi kelompok makanan atau nutrisi tertentu.
Tapi lebih pada makan secara wajar dan cukup, serta konsumsi bahan nabati yang sehat.
Lambert menyarankan ketika melakukan diet planetarian, disarankan konsumsi susu sebagai sumber kalsium, yodium dan vitamin B12.
Bisa juga konsumsi susu nabati yang diperkaya nutrisi.
"Pilihlah buah dan sayuran musiman dan lokal, dan tingkatkan konsumsinya secara menyeluruh. Tingkatkan asupan karbohidrat gandum Anda, karena ini meningkatkan konsumsi serat dan menurunkan jejak karbon Anda," imbuh Lambert. (*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul Diet Plenetarian, Tren Baru Pola Makan Sehat Peduli Lingkungan