PDIP Tanggapi Dingin Manuver Politik Jelang Pilkada Karangasem, Duet NADI Sedang Disurvei

Penulis: Ragil Armando
Editor: Meika Pestaria Tumanggor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Bali I Wayan Koster

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Langkah Partai NasDem yang mendekati Partai Golkar di Pilkada Karangasem membuat peta politik berubah total.

Pasalnya, rencana koalisi merah-kuning antara PDIP dengan Golkar dipastikan buyar.

Sedianya, apabila terealisasi koalisi tersebut akan mengusung Gede Dana-Nengah Sumardi atau NADI.

Gede Dana merupakan Ketua DPC PDIP Karangasem yang juga Ketua DPRD Karangasem periode 2019-2024.

Sedangkan, Nengah Sumardi merupakan politikus Golkar saat ini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Karangasem periode 2019-2024.

Menanggapi manuver Golkar dengan NasDem tersebut.

Ramalan Zodiak Cinta, Selasa 19 November 2019 : Virgo Belajarlah Cara Menunjukkan Perasaan

Ramalan Zodiak Hari Ini, Selasa 19 November 2019: Gemini Mulai Marah, Scorpio Jadi Pahlawan

Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster menanggapi dengan santai, saat ditemui di DPRD Bali, Senin (18/11/2019), ia mengaku menghormati manuver Golkar tersebut.

"Soal koalisi partai kuning dengan biru, dengan coklat, itu hak partai politik," katanya.

Bahkan, Koster mengaku partainya siap tidak mendapatkan rekan koalisi dan dikeroyok di Pilkada nanti.

Berdasarkan hasil Pileg 2019, PDIP berhak mengusung paket calon secara mandiri ke Pilkada Karangasem 2020, karena memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen.

Partai jawara Pileg 2019 ini merebut 12 kursi dari total 45 kursi DPRD Karangasem 2019-2024 atau kuasai 26,67 persen suara parlemen.

"PDI Perjuangan siap. Kalau nggak ada (teman), kita siap karena memenuhi syarat," paparnya.

Saat disinggung mengenai nasib duet NADI, Gubernur Bali ini mengaku pihaknya masih akan mengadakan survei guna menakar elektabilitas duet tersebut.

"Nanti kita lihat, sedang kita survei," ujarnya.

Anggaran Rp 12 Miliar Per Sekolah, Pemprov Bali Bangun 4 SMA/SMK Baru Tahun 2020

Indonesia vs Malaysia Malam Nanti, Timnas Ingin Menang di Kandang Harimau Malaya

Mengenai rencana NasDem yang ingin membangun kekuatan di enam Pilkada untuk melawan PDIP.

Lagi-lagi, Koster menjawab secara santai, ia menyebutkan tidak mempersoalkannya.

"Nggak apa-apa, memang partai politik tugasnya berkompetisi.

Kalau nggak berkompetisi ngapain diadakan," ucapnya.

Koster memastikan, pada akhir 2019 DPP PDIP akan menurunkan rekomendasinya ke para kandidat yang akan diusung di Pilkada Serentak 2020 mendatang.

"Akhir tahun, itu DPP yang mengadakan," tegasnya.

Ketua Bidang Kehormatan DPC PDIP Karangasem, Nyoman Oka Antara mengaku menghormati putusan Golkar.

Hanya saja, ia mengaku pihaknya berharap masih dapat melanjutkan Koalisi merah-kuning tersebut.

"Itu namanya dinamika politik, kan masih ada waktu sampai Januari, perputaran arah politik," katanya.

Ketua DPC PDIP Karangasem yang juga bakal calon Bupati Karangasem, Gede Dana mengaku dirinya melakukan komunikasi politik dengan Golkar.

Bahkan, ia mengaku pihaknya cukup intens berkomunikasi dengan Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer.

Kondisinya Memburuk, Ria Irawan Dilarikan ke IGD RSCM, Begini Kata sang Suami

Permohonan SKCK di Polres Bangli Meningkat Drastis Sepekan Terakhir

"Dinamika politik ini biasa, Pak. Sowan-sowan, komunikasi itu biasa. Saya ketemu Pak Demer, biasa. Ketemu Pak Dewa Nida, biasa. Hal biasa itu," katanya, Senin (18/11/2019).

Bahkan, ia mengaku optimistis bahwa koalisi merah kuning akan tetap terjadi Karangasem.

Pasalnya, pihaknya ingin membangun koalisi untuk membangun Karangasem yang lebih baik.

"Kami dengan siapapun optimistis, karena komunikasi ini bukan hanya perebutan besar kecilnya. Koalisi pasti untuk membangun Karangasem. Gimana bisa membangun Karangasem dengan baik. Itu intinya koalisi," katanya.

"Dengan NADI syukur, dengan siapa syukur, yang penting bisa membangun Karangasem," imbuh dia. 

Plafon Ruang Kelas SDN 2 Tri Eka Buana Jebol Saat Siswa Sedang Istirahat

Sektor Properti Lesu, Pendapatan BPHTB Badung Turun 21 Persen

Gerindra Buat Poros Baru

Partai Gerindra mulai mengambil ancang-ancang untuk membuat poros baru dalam perhelatan Pilkada Karangasem 2020.

Sebab, Gerindra bersama Hanura dan Perindo masih bisa membangun koalisi untuk mengusung calon pada Pilkasa Karangasem.

Partai politik tanpa koalisi yang bisa mengusung calon adalah Golkar, NasDem dan PDIP.

Hal itu disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Karangasem, Nyoman Suyasa seusai sidang paripurna, Senin (18/11/2019).

Suyasa mengatakan, sampai saat ini Gerindra dengan partai NasDem yang notabene mengusung kembali I Gusti Ayu Mas Sumatri sama sekali belum pernah komunikasi.

Meski NasDem bersama bakal calon incumbent sudah lebih awal mendekati partai Golkar untuk meminta dukungan.

Menurutnya, Gerindra tidak masalah mulai melakukan pendekatan, meskipun Gerindra sempat lebih awal mewacanakan membangun koalisi dengan Golkar.

Apalagi Golkar sudah memastikan akan meminta menjadi nomor dua (wakil) mendampingi Mas Sumatri.

Kalaupun Gerindra tidak diajak, Gerindra masih bisa membuat poros baru untuk mengusung calon.

"Saya acungi jempol langkah ibu Mas yang lebih awal merapat ke Golkar untuk mencari dukungan, ke kita (Gerindra) belum pernah ada komunikasi," ujar Suyasa.

Menjelang perhelatan Pilkada Karangasem, Suyasa mengakui baik Golkar, NasDem dan Gerindra ibarat gadis cantik, banyak yang tertarik untuk melamar.

Namun semuanya perlu proses dan Suyasa masih memperkirakan Pilkada 2020 masih jauh.

Kalaupun kader Golkar dipinang mendampingi Mas Sumatri, Gerindra tidak masalah dan akan melihat proses dan mekanisme partai.

Lebih-lebih lagi di pusat, Gerindra sedang mesra-mesra.

"Kami tahu pak Prabowo sedang mesra-mesranya. Kami belum tahu arahnya Gerindra Karangasem apakah ke bakal calon incumbent atau mendukung calon yang diusung PDIP," katanya.

Gerindra bisa saja ke Mas Sumatri atau bisa saja ke PDIP bahkan membentuk poros baru. Sampai saat ini belum ada pembicaraan secara serius dengan NasDem.

Memgenai hasil survei, Suyasa mengakui Mas Sumatri masih yang teratas.

Lebih-lebih lagi berkoalisi dengan Golkar dengan kader Golkar Nengah Sumardi.

Kader ini memiliki tingkat keterpilihan cukup tinggi disamping dipengaruhi saudara mantan Bupati Karangasem Wayan Geredeg.

Ditandemkan dengan Sumatri jelas akan semakin greget dan persaingan dengan PDIP akan semakin seru. (*)

Berita Terkini