TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Suasana di Pasar Ikan Tuakilang di Desa Denbantas, Tabanan, tampak sepi, Selasa (19/11/2019).
Hanya tersisa dua pedagang di pasar ini.
Pasar yang sudah dibangun sejak belasan tahun lalu ini tak kunjung berkembang dan terkesan mati suri.
Padahal lalulintas dan pemukiman di wilayah ini terbilang cukup ramai.
Pemkab Tabanan juga belum mampu memberikan solusi untuk pengembangan pasar ini.
Sebelumnya, dewan menyoroti aset ini dan menilai bisa menjadi potensi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Tabanan yang saat ini sedang digenjot dan ditarget Rp 450 Miliar.
Ketua DPRD Tabanan, I Made Dirga pun menyoroti pasar yang tak kunjung diminati pedagang hingga cenderung ditinggalkan.
Padahal, jika dikelola dengan baik, Pasar Ikan Tuakilang ini nantinya akan menjadi potensi penambahan PAD Tabanan.
“Pasar Ikan Tuakilang ini salah satu aset yang memiliki potensi pendapatan daerah. Sehingga harus dikelola dengan baik,” ucapnya belum lama ini.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tabanan, Ni Wayan Primayani membantah jika Pasar Ikan Tukilang ini disebut mati suri atau mangkrak.
Ia berdalih pasar tersebut masih jalan dan tidak mangkrak karena saat ini masih ada aktivitas di pasar tersebut.
“Pasarnya tidak mangkrak, masih jalan. Tapi ada pedagang lain selain pedagang ikan, jadi tidak khusus pedagang ikan,” dalihnya.
Menurutnya, jika berbicara tentang pasar tentunya akan kembali terhadap aktivitas jual beli antara pembeli dengan pedagang.
Persoalannya, kata dia, di wilayah dibangunnya pasar ini tak banyak pembeli sehingga pedagang tak maksimal berjualan.
“Kalau pasar itu kan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dan bila banyak pembeli, maka banyak penjual atau pedagang. Nah karena disana tidak begitu ramai jadi pedagang juga tidak maksimal berjualan,” katanya sembari menyebutkan pasar tersebut sudah optimal terisi pedagang.