Kurang tidur juga dapat menyebabkan risiko diabetes tipe 2.
Penelitian menunjukkaan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko diabetes karena mempengaruhi glukosa dalam darah.
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 8 jam akan mengalami pelambatan proses pengolahan glukosa.
Selama tidur, glukosa tetap akan diolah oleh tubuh untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh.
• Musim Hujan Mulai Landa Wilayah Bali, Pemprov Lakukan Siaga Terhadap Bencana
• 7835 Meter Pipa Distribusi PDAM Bangli Sudah Uzur, Alami Kebocoran
Gangguan mood
Gangguan mood juga dapat terjadi akibat dari kurang tidur.
Orang yang kurang tidur akan menjadi mudah tersinggung dan murung di pagi harinya.
Masalah tidur seperti insomnia bahkan dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan masalah mental.
Penelitian yang dilakukan pada 10.000 orang menunjukan bahwa orang yang memiliki insomnia akan lima kali lebih berisiko mengalami depresi.
Selain itu, orang yang tidur hanya 4,5 jam per malam akan menunjukkan perasaan yang lebih stres, sedih, marah dan kelelahan mental.
Hipertensi dan penyakit jatung
Kurang tidur bisa menjadi salah satu penyebab naiknya tekanan darah.
Penelitian menyebutkan bahwa orang yang memiliki riwayat hipertensi yang kurang tidur akan berakibat pada naiknya tekanan darah di hari-hari berikutnya.
Hipertensi bisa berdampak pada penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke.
Orang dengan riwayah hipertensi harus cukup tidur untuk menjaga tekanan darahnya tetap normal.