Terungkap Fakta Dari Jatuhnya Pesawat di Iran a Yang Menewaskan 176 Penumpang, Ada Kepala Rudal

Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potongan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina International Airlines nomor penerbangan 752, yang jatuh di dekat Bandara Teheran pada Rabu (8/2/2020)

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) mengungkap fakta mengejutkan terkait jatuhnya pesawat Ukraina International Airlines nomor penerbangan 752 di Iran, Rabu (8/2/2020).

Pihak NSDC mengatakan, sebanyak 169 orang melakukan check-in untuk penerbangan itu, namun ada dua orang yang tak ikut naik pesawat nahas tersebut.

Menurut Interfax-Ukraina, seperti dikutip dari akun Twitter Aviation Newsroom, identitas dua orang itu tidak disebutkan, dan hanya diketahui mereka bukan warga Ukraina.

Konflik Iran Vs Amerika Dan Potensi Perang Dunia Ketiga

Presiden Donald Trump Undur Diri dari Peluang Perang Amerika Serikat Vs Iran

Kabar mengejutkan lainnya, sumber-sumber Iran men-tweet foto menyerupai kepala rudal yang ditemukan di dekat lokasi kecelakaan pesawat Ukraina International Airlines 752.

Sebelumnya, Iran tidak akan menyerahkan kotak hitam pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina International Airlines, yang jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Teheran.

Sampai sekarang, penyebab kecelakan itu masih belum jelas.

Dikutip dari bbc.co.uk, Kamis (9/1/2020), semua penumpang yang berjumlah 176 orang, termasuk awak pesawat, tewas dalam insiden tersebut.

Di bawah aturan penerbangan global, Iran memiliki hak untuk memimpin penyelidikan.

Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah Iran melepaskan lebih dari selusin rudal balistik ke pangkalan udara AS di Irak.

Di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, belum satupun bukti mengerucut terkait kedua peristiwa tersebut.

Biasanya, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) akan berperan dalam penyeliikan internasional yang melibatkan Boeing buatan AS.

Tetapi, hal tersebut baru bisa dilakukan atas izin dan harus selaras dengan undang-undang negara asing yang bersangkutan.

Dalam sebuah komentar yang diterbitkan Kantor Berita Mehr Iran, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO) Ali Abedzadeh menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan kotak hitam Boeing 737-800 milik Ukraina, baik kepada pihak maskapai maupun Amerika Serikat.

Alasannya, di bawah otoritas penerbangan global, pihaknya memiliki wewenang untuk menyelidiki insiden tersebut.

Namun, Ali Abedzah mengizinkan apabila pihak Ukraina ingin terlibat dalam proses penyelidikan.

Halaman
1234

Berita Terkini