Ketika ada 38 cabor, maka akan habis Rp 1,14 Miliar.
Ketika dibebankan lagi, untuk menggelar Porkab, sudah pasti tidak akan mencukupi.
"Makanya butuh dana atau anggaran dari Dinas-Dinas dimana itu dimanfaatkan saat Hut Kota," ungkapnya.
Meski begitu, di beberapa daerah di Jembrana para pembina dan pengurus atlet, sudah melakukan latihan intensif.
Seperti TI (Taekwondo Indonesia) di Melaya, PD (Perisai Diri) di BB Agung kemudian Tinju Tegalbadeng.
Latihan-latihan ini memang digenjot supaya mencetak atlet tangguh dan bisa bersaing dengan Kabupaten lain.
Dan bisa meraih emas lebih dari 11 atau lebih tinggi dari raihan pada 2019 lalu di Porprov Tabanan.
"2019 lalu kita meraih 11 emas. Panjat tebing empat, karate 3 kemudian tenis lapangan 1, biliard 1, Yongmodoo 1 dan tolak peluru. Hanya 11 atlet yang dapat. Selebihnya dapat perak dan perunggu," ujarnya.(*)