Sehari Dijatah 150 Nomor Antrean, Warga Serbu Disdukcapil Tabanan Urus E-KTP

Penulis: I Made Prasetia Aryawan
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Urus E-KTP - Warga memenuhi loket Disdukcapil Tabanan untuk mengurus e-KTP, Rabu (22/1/2020). Awal 2020 ini, Tabanan mendapat jatah 4.000 keping blangko e-KTP dari Pemerintah Pusat. Sehari Dijatah 150 Nomor Antrean, Warga Serbu Disdukcapil Tabanan Urus E-KTP

Sehari Dijatah 150 Nomor Antrean, Warga Serbu Disdukcapil Tabanan Urus E-KTP

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Puluhan warga sudah berkumpul di halaman Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tabanan sejak pagi, Rabu (22/1/2020).

Mereka rela datang pagi-pagi untuk mengurus administrasi kependudukan (Adminduk), terkhusus e-KTP.

Sebab, sejak Senin (20/1/2020) lalu, Disdukcapil Tabanan sudah menyediakan 4.200 keping blanko e-KTP dari pemerintah pusat.

Pantauan di kantor Disdukcapil Tabanan menunjukkan, selain menunggu di halaman kantor, sejumlah warga juga berteduh di sebelah timur kantor.

Mereka menunggu di bawah pohon karena di halaman Disdukcapil tak sepenuhnya bisa menampung warga yang kepanasan.

“Saya sudah pukul 07.30 Wita datang untuk mengurus e-KTP yang rusak berat," ujar seorang warga, Gilang.

Awal Tahun 2020 Yamaha Luncurkan Xmax dan Aerox “MAXI Signature”

3 Pura di Denpasar Ramai Didatangi Pemedak Saat Malam Siwaratri

Ia berharap, warga yang mendapat prioritas, bisa mengurus administrasi dengan baik dan cepat serta nyaman.

“Dalam pengumuman sudah disebutkan prioritas bagi yang belum cetak blangko dan yang blangkonya rusak berat," katanya.

Sementara Kadis Dukcapil Tabanan, I Gusti Ngurah Rai Dwipayana menyatakan, warga sudah mulai datang sebelum antrean dibuka pada pukul 07.45 Wita.

Per hari, pihaknya membuka 150 antrean, dimana satu nomor berlaku untuk satu orang.

"Iya nomor antreannya sampai 150 saja per hari," katanya.

Dia melanjutkan, hingga Rabu (22/1/2020), jumlah blangko e-KTP yang masih tersedia sebanyak 3.450 keping.

Karena per hari hanya dijatah 150 nomor antrean, sehingga penyalurannya bertahap.

Viral, Video Seorang Ibu Sempoyongan Setelah Tasnya Ditendang, Ini Penjelasan Polisi

Kota Yang Bahagia

"Jika lebih dari itu (150 orang) yang datang. Kita lihat situasi saja, sepanjang alatnya masih bisa lanjutkan, kita akan beri kebijakan, namun kami tak berani memaksakan bekerja, sebab kita juga tak bisa memperbaikinya. Sehingga ditakutkan nanti repot juga jika mesinnya rusak," katanya. 

Prioritas bagi yang Baru atau Rusak

Halaman
12

Berita Terkini