TRIBUN-BALI.COM - Pada Tahun 2020, Tahun Baru Imlek atau Tahun Baru China berlangsung tanggal 25 Januari 2020.
Saat merayakan Imlek, biasanya Warga Tionghoa akan bersembahyang, membagikan angpao, menyaksikan barongsai, ataupun berkumpul bersama keluarga.
Saat berkumpul bersama keluarga, biasanya ada jamuan makan saat Tahun Baru Imlek.
Karena hal ini diyakini akan membawa keberuntungan untuk tahun mendatang.
• Akan Dihadiri 5.000 Peserta, Konferensi Nasional VI FKUB Digelar di Manado
• Peci Hitam Kembang Milik Teddy Suami Lina Ditawar Orang Rp100 Juta, Ini Pengakuannya
• Lezatnya Ayam Bakar Rempah Pedas Milik Cak Iwan, Harganya Terjangkau, Bisa Refill Nasi Serta Es Teh
Simbolisme keberuntungan dari makanan Tahun Baru Imlek didasarkan pada pengucapan dan penampilannya.
Berikut tujuh makanan keberuntungan yang biasa disajikan pada perayaan Imlek:
Ikan
Dalam bahasa Mandarin ikan diucapkan "Yu" yang terdengar seperti kata yang berarti ‘keuntungan’ atau berlebih, atau surplus.
Masyarakat Tiongkok selalu suka memiliki keuntungan di akhir tahun, karena ketika mereka dapat menyimpan itu hingga akhir tahun, maka mereka dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan di tahun berikutnya.
Hal inilah yang membuat ikan menjadi hidangan yang wajib disajikan pada acara makan malam Imlek.
Ikan dapat disajikan dengan berbagai cara seperti direbus atau dikukus. Ikan yang dipilih untuk makan malam Tahun Baru juga harus didasarkan pada homofonik yang menguntungkan.
Seperti ikan gurame yang dianggap membawa keberuntungan untuk tahun selanjutnya, atau ikan mas cucian yang melambangkan harapan untuk keberuntungan.
Hidangan ikan yang paling terkenal adalah ikan Danau Barat dengan acar kubis dan cabai, ikan kukus dalam saus cuka, dan ikan rebus dengan kaldu pedas.
Terdapat beberapa aturan yang harus dipenuhi ketika memakan ikan pada acara Imlek.
Pertama, kepala ikan harus dihadapkan pada tamu atau orang tua yang terhormat.