Atap Wantilan Pura Dalem Resi Diterjang Puting Beliung, Kerugian Ditaksir Puluhan Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi bagian atap Wantilan Pura Dalem Resi di Banjar Delod Puri, Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan, yang mengalami kerusakan karena diterjang angin puting beliung, Senin (10/2/2020).

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Serpihan genteng yang berasal dari Wantilan Pura Dalem Resi di Banjar Delod Puri, Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, tampak berserakan, Selasa (10/2/2020).

Hal itu disebabkan atap wantilan tersebut diterjang angin puting beliung yang terjadi saat cuaca buruk yang melanda wilayah Bali khususnya Tabanan, Minggu (9/2/2020) kemarin.

Beruntungnya tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kepala BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Made Sucita mengatakan, saat kejadian wilayah Kediri dan sekitarnya diterjang angin kencang dan hujan deras.

Selama 16 Hari Operasi Antik 2020 Digelar, Polresta Denpasar Meringkus 20 Orang Tersangka

Pasar Murah Galungan di Pertokoan Kertawijaya, Jualan Ludes Hanya Dalam Tiga Jam

8 Aksi Selfie Berujung Maut, Jatuh dari Tebing di China hingga Dihantam Ombak di Devil Tears Bali

Bahkan angin seperti puting beliung menerbangkan atas wantilan Pura Dalem Resi di Banjar Delod Puri, Desa Kediri.

"Sebagian besar atap wantilan terbang tertiup angin kencang," jelasnya saat dimintai keterangan disela-sela pencarian seorang anggota TNI yang terseret arus di aliran tukad Yeh Ho, Senin (10/2/2020).

Sucita melanjutkan, kerusakannya cukup parah karena sebagian besar atap diterbangkan oleh angin kencang.

Kerugiannya masih belum dapat dipastikan jumlahnya, karena pihaknya sedang melakukan pendataan.

"Jika dilihat dari kerusakannya, kerugian ditafsir mencapai puluhan juta, angka pastinya masih belum bisa dipastikan karena kami masih pendataan," sebutnya.

Disisi lain, BPBD Tabanan juga sedang melakukan pendataan terkait kejadian yang terjadi di Kabupaten Tabanan.

Pendataan dilakukan terkait kejadian bencana alam yang terjadi sejak September 2019 hingga Februari 2020 saat ini.

Untuk sementara kerugian mencapai Rp 400 Juta dan rencananya akan dicover dengan anggaran bencana tahun 2020.

"Anggaran di 2020 sebesar Rp 1.9 Miliar. Dan sesuai pendataan sementara kerugian per September 2019-Pebruari 2020 mencapai Rp 400 Juta. Nanti akan diajukan dulu ke pimpinan agar segera bisa dicairkan," jelasnya.(*)

Berita Terkini