Sejak adanya kasus positif DB, Dinkes Buleleng sudah enam kali melakukan fogging di wilayah tersebut.
Namun nyatanya, kasus DB tetap saja tinggi di desa itu.
"Fogging tetap kami lakukan. Jadi saat menerima data dari rumah sakit tentang pasien yang positif DB, kami mengirim petugas di Puskesmas untuk melakukan penyelidikan.
Bila di radius 200 meter ada warga yang juga mengalami sakit panas, baru kami lakukan fogging," katanya.
Sementara untuk kasus tewasnya satu orang warga di Dusun/Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, pada Januari lalu dipastikan Suaryawan bukan karena DB, melainkan karena gagal ginjal.
"Saat ini sedang dibuat surat imbauan ditandatangani oleh Sekda, agar masyarakat melakukan PSN 3M Plus.
Surat itu disebar di semua desa dan kecamatan," katanya. (rtu)