TRIBUN-BALI.COM - Tribunners, apa kamu pernah memperhatikan anak-anak ?
Anak-anak merupakan peniru yang hebat.
Jika ia memiliki orangtua yang sering marah-marah, ia pun terkadang akan meniru dan memunculkan sikap seperti itu.
Namun ada juga anak-anak yang sudah bisa berbohong sejak kecil untuk menutupi kesalahannya.
• 4 Gangguan Menstruasi dan Pengaruhnya pada Kesuburan Wanita
• Lawan Isu Virus Corona, Ini yang Dilakukan Perhotelan
• Korem 163/Wira Satya Gelar Upacara Penjamasan Duaja, Mantapkan Semangat Pengabdian Untuk Bali
Anak-anak sering berbohong, karena sebenarnya mereka tidak tahu perbedaan antara kebenaran dan kebohongan.
Anak- anak berbohong untuk menyembunyikan suatu kesalahan yang telah mereka lakukan dan untuk menghindari konsekuensi negatif.
Mereka mungkin berbohong kepada orang dewasa sesuai dengan situasi mereka, misalnya, jika anak-anak ingin bermain, mereka berbohong sudah menyelesaikan pekerjaan rumah.
Sebagai orangtua, kita harus membuat anak-anak menyadari bahwa berbohong adalah kebiasaan buruk dan itu akan membuat mereka kesulitan.
Orangtua perlu menghabiskan waktu bersama anak-anak dan mencoba menjelaskan pentingnya kejujuran, serta menjadikannya peraturan keluarga.
Jika anak-anak sering berbohong, itu akan menjadi tantangan orangtua untuk mengatasinya.
Jika kita melakukan sedikit penyesuaian dalam gaya pengasuhan, masalah ini tak akan sulit diatasi.
Orangtua harus terlebih dahulu menganalisis, mengapa anak-anak mereka berbohong dan apa yang membuat mereka berbohong pada orangtua.
Jadi mari kita lihat apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah ini.
1. Panutan kejujuran
Apapun yang terjadi, orangtua adalah contoh utama untuk anak-anaknya.